Daily News|Jakarta –Berbagai pihak meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut terlibPrat dalam mengawasi jalannya uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bagi calon anggota Badan Pengawas Keuangan (BPK) yang digelar secara tertutup oleh Komisi XI DPR RI.
Desakan itu muncul lantaran khawatir jalannya fit and proper test anggota BPK itu tidak transparan dan akuntabel. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta agar semua pihak untuk tak perlu mendesak.
Sebab kata dia, pengawasan itu sudah menjadi bagian daripada tugas dan fungsi lembaga antirasuah tersebut.
“Saya pikir mungkin tidak usah mendesak-mendesak ya. Karena tidak usah didesak pun saya pikir lembaga seperti KPK tentu akan menjalankan tugasnya untuk melakukan pemantauan,” kata Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (8/9/2021).
Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu pun meminta kepada seluruh masyarakat, untuk berprasangka baik terhadap jalannya fit and proper test di Komisi XI DPR. Dia memastikan, pimpinan DPR juga akan memantau perkembangannya.
“Sehingga saya pikir marilah nanti kita sama-sama memantau secara transparan, nanti kita pantau bagaimana hasilnya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto meminta KPK turut mengawasi seleksi tersebut.
“Sepertinya sangat mungkin saja adanya transaksi dalam proses pemilihan ini. Sebab, fungsi BPK sebagai lembaga negara sangat strategis. Maka dari itu mendesak KPK mengawasi mulai dari tahap administrasi hingga proses akhir,” kata Satyo kepada wartawan, Selasa (7/9/2021). (DJP)