Daily News|Jakarta –Hari pertama terbit majalah Tempo edisi terbaru, langsung ada pihak misterius yg melakukan aksi borong habis, seperti dialami oleh seorang netizen yang menuliskan pengalamannya, Bambang PhD, yang juga seorang notaris terkemuka di Jakarta.
“Diduga terjadi hal yg sama di berbagai tempat. Karena beberapa kawan juga menginfokan sulit mendapatkannya.”
“Ada apa?! Kenapa sampai terjadi aksi borong habis oleh pihak tertentu itu,” tanya Bambang.
Beruntung melalui penyedia khusus, saya berhasil mendapatkannya 1 eksemplar.
Investigative report yg diusung sebagai headline Tempo terbaru itu, memang amat serius dan ‘nggegirisi’ (bhs Jawa: membuat miris). Kalau tidak mau disebut sebagai memalukan.
Demokrasi negara hukum berdasarkan konstitusi dan Pancasila yg sdh kita ikrarkan bersama, sangat menjunjung tinggi nilai-nilai mulia bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kelangkaan majalah Tempo terbaru di pasar ini diduga terjadi di berbagai tempat. Beberapa kawan mengkonfirmasikan bahwa mereka juga sulit mendapatkannya. Aneh.
Ada apa?! Kenapa sampai terjadi aksi borong habis oleh pihak tertentu yang misterius itu?! Adakah pihak tertentu yang merasa kegiatannya terbongkar dan dikuliti oleh majalah Tempo.
Beruntung melalui penyedia khusus, saya berhasil mendapatkannya 1 eksemplar.
Baca punya baca, ternyata investigative report yg diusung sebagai headline Tempo terbaru itu, memang isinya amat serius dan ‘nggegirisi’ (bhs Jawa: membuat miris). Kalau tidak mau disebut memalukan.
Demokrasi negara hukum berdasarkan konstitusi dan Pancasila yg sdh kita ikrarkan bersama, sangat menjunjung tinggi nilai-nilai mulia bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai luhur itu bukan saja tercantum dalam mukadimahnya, tapi juga tercermin dan dijabarkan dalam batang tubuhnya.
“Tapi kalau dalam kenyataannya kemudian terjadi distorsi-distorsi seperti yg dilaporkan Tempo, akan bagaimana wujud demokrasi kita ke depannya?! Akan dibawa kemana nasib bangsa dan negara ini?! Apakah negeri ini akan dibuat ambyar, amburadul dibawah kendali asing?! Naudzubillah. “
Reportasenya berlebihan?. Tidak juga. Itu fakta. Memang itu realitas, real dan nyata. Apakah berlebihan kalau kenyataannya sekarang ini, akibat ulah para buzzerp bayaran tidak jelas itu, upaya masyarakat utk mengingatkan malah diserang secara brutal dan masif.
Apakah berlebihan jika, karena aksi buzzer yg disebutkan, masyarakat diadu domba dan jadi terbelah.
Apakah berlebihan kalau, dengan aksi para buzzer tersebut, kekeliruan pengelolaan negara (termasuk keuangannya) yg ada sengaja diselimurkan dgn berbagai cara. Termasuk dengan cara-cara pengalihan isu.
Ujung-ujungnya rakyat kebanyakan yg kemudian harus menanggung akibatnya. Karena biaya hidup sehari-hari, harga sembako dan pengeluaran lainnya menjadi mahal. Karena biaya pajak/cukai, tdl listrik, retribusi, tarif tol dll-dstnya dinaik-naikkan. Belum lagi biaya bbm yang seharusnya turun mengikuti trend harga minyak dunia, tapi malah di dalam negeri tetap bertengger di atas rata-rata.
Maka, jangan sampai plesetan trias politika: Executhief, Legislathief dan Judicathief yang sesat itu kemudian benar terjadi di negeri ini. Baik salah satu, salah dua, apalagi kalau ketiga-tiga komponennya sekaligus.
Lalu, apakah akan begitu terus seolah ada pembiaran yang disengaja tanpa upaya memperbaiki?! Apakah akan begitu terus, tanpa ada yg boleh mengingatkan atau mengkoreksi secara nyata dan efektif?! Atau malah yang berusaha mengingatkan dan meluruskan justru akan terus digembosi rame-rame lagi?! (HMP)
Discussion about this post