Daily News|Jakarta – Drs. H. Risdammi Bashir menulis artikel yang viral kemarin, mengingatkan agar netizen dan tokoh-tokoh mewaspadai adanya gerakan di belakang layar yang akan menghantam orang-orang yang anti RUU HIP.
“Tentu, PDIP akan bertindak nekad, sadis serta menggunakan semua alat kekuasaan tanpa ampun. Kendatipun, partai ini menggaung-gaungkan toleransi dan tenggang rasa atas dasar kebangsaan, namun luapan amarah partai karena simbol-simbol kekuasaannya terinjak-injak sudah melebihi amukan akibat teririsnya kulit badak.”
Strategi PDIP ke depan akan menggunakan alat kekuasaan. Melalui badan siber dan Kominfo, kekuatan Negara akan kembali dipergunakan untuk men-stop semua trafik informasi dan postingan social media terkait Kebangkitan Neo-PKI.
Di samping itu, dalam 5 hari ke depan, akan terjadi penjemputan paksa serentak terhadap tokoh yang memiliki simpul massa. Tokoh-tokoh tersebut dianggap person strategis yang harus diciduk. Mengapa? Karena mereka memiliki kharisma dan kemampuan mengerahkan massa aksi untuk menyerukan Pembatalan RUU HIP.
Masing-Masing Ormas Islam Ditarget 1 Orang Harus Dibunuh Sebagai Upaya Menakut-Nakuti
Demi hasrat licik dan nafsu bejat partai untuk memaksakan tetap dilangsungkannya pembahasan terhadap RUU HIP, sebagai suatu hal yang harus ditetapkan sebagai pengganti lima sila dasar yang sudah ada, bocoran rapat terbatas PDIP Kamis siang di DPP Dipomegoro, memutuskan untuk menyiapkan skenario balasan yaitu 1 nyawa yang harus dihabisi untuk tiap 1 ormas Islam.
Atas dasar cara-cara main besi, yang akan dilakukan instrumen penguasa Negara dengan diinstruksikan oleh Ketua Partai kepada Petugas Partai, maka hal yang harus ditingkatkan adalah bekal persenjataan ringan, perisai wirid pelindung diri dan bepergian secara berombongan bagi tiap juru khotbah, muballigh, assatidz, ulama dan petinggi organisasi keagamaan Islam.
Upaya keras PDIP, memaksakan kehendaknya menggolkan RUU HIP yang nyata-nyata sudah dinyatakan sesat oleh banyak ahli akan menemui jalan yang mendaki dan tajam. Kewaspadaan elemen masyarakat kini telah mengkristal berdasarkan sinyalemen bahwa pihak yang ada di sisi perancang dan pendorong tersahkannya RUU kembalinya nilai-nilai komunis era Orla tersebut, akan berlaku frontal dari belakang layar.
Jelas, misinya akan membuat segala sesuatunya menjadi akhirnya terkondisi, masyarakat dipaksa patuh menurut atau jika tidak ada intervensi pencukuran sumber penghasilan/pem-PHK-an atau dipecat jika ASN.
Neo-PKI secara terang-benderang menurut beberapa sumber terpercaya di dalam 1 pekan ke depan akan mempertunjukkan arogansi kegarangan dan kepongahannya. Awas, umat dan pemimpin umat mari sama-sama hati-hati serta saling menjaga keselamatannya. (DJP)
Discussion about this post