Daily News Indonesia | Jakarta – Musisi will.i.am mengatakan seorang pramugari Qantas “rasis” ke arahnya selama penerbangan dari Brisbane ke Sydney.
Vokalis band Black Eyed Peas tweeted bahwa ia ditarget ketika ia melewatkan pengumuman pesawat untuk meletakkan laptopnya.
Qantas mengeluarkan pernyataan yang membantah tuduhan itu.
“Ada kesalahpahaman di papan, yang tampaknya telah diperburuk oleh kehendak. Saya memakai headphone pembatalan kebisingan dan tidak bisa mendengar instruksi dari kru,” kata seorang juru bicara.
“Kami akan menindaklanjuti dengan will.i.am dan berharap dia baik-baik saja selama sisa tur.”
Berbagi ceritanya dengan 12,8 juta pengikut Twitter-nya, will.i.am tweeted, “Saya minta maaf untuk mengatakan saya dan grup saya telah mengalami layanan yang lebih buruk karena pramugari yang terlalu agresif …”
“Saya tidak ingin percaya dia rasis. Tapi dia jelas mengarahkan semua kekesalannya hanya pada orang kulit berwarna”.
Setelah pesawat mendarat, penyanyi itu bertemu dengan polisi di bandara Sydney pada hari Sabtu.
Dalam tweet berikutnya, ia menambahkan: “Saya diintimidasi oleh 5 polisi ketika saya mendarat … untuk apa?”
Dalam tweetnya, bintang itu menyebutkan petugas yang terlibat dalam barisan dan membagikan gambar dirinya dan seorang petugas polisi federal Australia.
Seorang penumpang yang mengatakan dia berada di pesawat mendukung akun bintang itu.
Tapi will.i.am dikritik oleh orang lain karena menyebut karyawan Qantas sebagai pengikutnya. Penyanyi kemudian akan tweet mendesak pengikut untuk tidak menargetkan wanita itu.
Will.i.am saat ini sedang tur di Australia. (HMP)
Discussion about this post