Daily News | Jakarta – Vietnam mengamuk setelah tindakan China yang membuat restoran hotpot di Pulau Woody, Kepulauan Paracel, kawasan Laut China Selatan yang disengketakan kedua negara.
Restoran terbesar di pulau itu menuai kritikan dari publik Vietnam atas manuver terbaru Beijing demi meningkatkan status klaim atas pulau yang sudah dikuasai China hampir 50 tahun lalu, dilansir dari Radio Free Asia.
The South China Morning Post melaporkan, restoran hotpot Kuanzhai Xiangzhi dibuka sejak akhir April di Pulau Woody.
Sejumlah menu utama di restoran itu terdiri dari daging mentah, makanan hasil laut dan sayuran, dan beberapa jenis kaldu.
Acara pembukaan restoran yang terdiri dari 120 kursi tersebut “menandai dorongan halus dari Beijing untuk mengkonsolidasi klaim negara itu di jalur perairan yang amat ramai dan strategis, yang diklaim berdasarkan ‘sembilan garis putus-putus’ sesuai klaim sejarah mereka.”
Selain tekanan lunak, China juga terus menerus melancarkan tekanan keras melalui militerisasi di pulau-pulau yang disengketakan itu.
Pulau Woody merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Paracel (China menyebutnya Kepulauan Xisha) yang diklaim oleh Beijing, Hanoi, dan Taiwan. China kemudian menguasai kepulauan itu sejak 1974 setelah armada kapal perang China mengalahkan Angkatan Laut Vietnam Selatan yang menewaskan 50 pelaut Vietnam saat itu. (HMP)