Daily News|Jakarta – Pemerintah Thailand memperketat larangan dan menutup sejumlah tempat hiburan menjelang liburan Tahun Baru, akibat meningkatnya kasus infeksi virus corona (Covid-19).
Pemerintah Negeri Gajah Putih menetapkan tempat hiburan seperti bar, tempat perjudian, dan panti pijat di Ibu Kota Bangkok harus tutup sejak Selasa (29/12) hingga 4 Januari 2021. Sementara bar dan restoran tetap diizinkan buka dengan mematuhi aturan jarak sosial.
Meski diperbolehkan beroperasi, bar dan restoran harus tutup lebih awal, untuk mengantisipasi kerumunan pesta pora pergantian tahun. Akan tetapi, beberapa pertunjukan kembang api dijadwalkan tetap berjalan sesuai rencana.
Setelah situasi Covid-19 di Thailand terkendali selama berbulan-bulan, negara itu kini menghadapi dua klaster baru yang muncul sejak pertengahan Desember. Salah satunya berasal dari klaster ratusan pekerja migran asal Myanmar di pasar makanan laut di Provinsi Samut Sakhon.
Lebih dari 20 persen dari total 6.440 kasus yang dikonfirmasi di Thailand adalah pekerja migran di Samut Sakhon, dan kasus yang terkait dengan klaster itu telah ditemukan di 44 provinsi lain.
Dilansir Associated Press, Samut Sakhon diisolasi sejak 19 Desember, diikuti oleh Provinsi Samut Songkhram dan Samut Prakam.
Sementara klaster lainnya ditemukan di sarang perjudian ilegal di Provinsi Rayong, pesisir timur Thailand. Pada Selasa sore, Gubernur Rayong, Channa Leamsang, mengonfirmasi ada 148 kasus aktif di wilayahnya.
Menanggapi wabah di Rayong, para pejabat setempat memutuskan menutup sekolah, panti pijat, bar, dan tempat hiburan lainnya. Sementara restoran di wilayah ini diizinkan beroperasi hanya melayani pesanan yang dibawa pulang.
“Selama liburan Tahun Baru kami tidak akan memberlakukan pembatasan perjalanan, tapi akan ada tindakan yang diberlakukan di banyak provinsi,” kata Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-o-Cha.
Sekretaris Kementerian Kesehatan Thailand, Kiattiphum Wongrajit, mengatakan pemerintah akan mendirikan pos pemeriksaan di titik masuk dan keluar di beberapa provinsi untuk membatasi pergerakan penduduk dan mencegah penyebaran virus.
Dia juga mengatakan pekerja migran untuk sementara tidak akan diizinkan bepergian ke luar dari tempat tinggal dan tempat kerja mereka.
Menurut pusat koordinasi Covid-19 pemerintah, Thailand melaporkan 155 infeksi baru pada Selasa (29/12) pagi. Dari jumlah itu, 134 kasus berasal dari transmisi lokal, 11 pekerja migran, dan 10 dari tempat karantina negara.
Secara umum, Thailand dianggap berhasil memerangi pandemi. Sebagian karena didukung oleh infrastruktur kesehatan masyarakat yang baik dan kepatuhan masyarakat terhadap penggunaan masker dan protokol kesehatan lainnya. (HMP)
Discussion about this post