Daily News|Jakarta – Lebih dari 80 pejuang Taliban tewas dalam serangan udara oleh pasukan Afghanistan dan AS di provinsi Kandahar dan Faryab di Afghanistan dalam 24 jam terakhir, kata para pejabat.
Abdul Kareem, kepala polisi di provinsi Faryab utara, mengatakan pada hari Minggu bahwa sekelompok pejuang Taliban melakukan serangan terhadap pos pemeriksaan keamanan di distrik Pashtunkot pada Sabtu malam dan menjadi sasaran serangan udara oleh Angkatan Udara Afghanistan.
Dia mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa setidaknya 53 pejuang Taliban tewas dan 11 lainnya luka-luka.
Di provinsi Kandahar selatan, pasukan AS melakukan serangan udara di distrik Maruf dan Shah Wali Kot, menewaskan 33 pejuang Taliban dan melukai delapan lainnya, kata sebuah pernyataan oleh markas kepolisian provinsi.
Sementara itu di tempat lain, Taliban diklaim telah menabrak konvoi AS di Kandahar dalam serangan bom rakitan. Qari Yosuf, juru bicara kelompok itu, mengatakan sebuah kendaraan lapis baja benar-benar hancur dan semua penumpang di dalamnya tewas. Pasukan AS di Afghanistan belum mengomentari insiden itu.
Taliban sekarang mengendalikan hampir separuh Afghanistan dan tidak henti-hentinya dalam serangan hampir setiap hari mereka yang menargetkan pasukan keamanan Afghanistan, serangan yang sering menimbulkan korban besar.
Ini telah meningkatkan aksi bunuh diri dalam beberapa tahun terakhir ketika Washington mencoba menarik pasukannya.
Pada Minggu kemarin, seorang politisi Afghanistan mengkonfirmasi bahwa utusan perdamaian AS Zalmay Khalilzad tiba di ibukota Afghanistan, Kabul, untuk pertama kalinya sejak pembicaraan antara AS dan Taliban runtuh bulan lalu.
Sayed Hamid Gailani, pemimpin Front Islam Nasional Afghanistan, di akun Twitter-nya Sabtu malam menyatakana ia bertemu Khalilzad dan timnya di Kabul untuk membahas pemilihan presiden baru-baru ini dan upaya perdamaian. Seorang pejabat Afghanistan juga mengkonfirmasi pada hari Minggu bahwa Presiden Ashraf Ghani bertemu Khalilzad.
Kunjungan Khalilzad ke Kabul menyusul pertemuan di Moskow yang diadakannya dengan perwakilan China, Rusia, dan Pakistan, untuk memulai kembali perundingan perdamaian untuk mengakhiri perang Afghanistan yang berusia 18 tahun. (HMP)
Discussion about this post