Daily News Indonesia | Jakarta – Putra mantan Presiden Jerman Richard von Weizsäcker ditikam dan akhirnya meninggal di rumah sakit Berlin. Dokter Fritz von Weizsäcker, 59, baru saja memberikan ceramah tentang penyakit hati. Ayahnya menjabat sebagai presiden selama penyatuan kembali Jerman pada tahun 1990.
Tersangka, berusia 50-an, berada dalam tahanan polisi. Motif serangan itu tidak segera jelas. Seorang polisi yang sedang tidak bertugas terluka serius ketika dia melangkah untuk mengalahkan si penyerang.
Meskipun ada upaya untuk menyelamatkan von Weizsäcker, ia meninggal di tempat kejadian. Serangan itu terjadi di rumah sakit Schlosspark di Berlin barat, kawasan Charlottenburg, di mana ia bekerja sebagai dokter.
Polisi itu, yang kebetulan berada di antara hadirin, adalah salah satu dari sejumlah orang yang turun tangan. Dia dibawa ke rumah sakit lain untuk dirawat karena lukanya.
Ayah almarhum, Richard von Weizsäcker menjabat sebagai presiden Jerman Barat dari tahun 1984 hingga 1990. Dia menjabat selama penyatuan kembali Jerman Barat dan Timur, terus melayani sebagai presiden Jerman bersatu sampai 1994. Dia meninggal pada 2015.
Christian Lindner, ketua Partai Demokrat Bebas Liberal mengatakan di Twitter bahwa dia “terpana” oleh kematian temannya, menambahkan bahwa “sekali lagi kita bertanya pada diri sendiri seperti apa dunia yang kita tinggali.” (HMP)
Discussion about this post