Daily News|Jakarta – Pihak berwenang China menangkap Xu Zhangrun, seorang profesor hukum yang sempat menerbitkan esai yang mengkritik cara Presiden Xi Jinping menangani penyebaran virus corona.
Seperti dilansir dari AFP, seorang teman mengatakan jika Xu ditangkap dari rumahnya di pinggiran kota Beijing oleh lebih dari 20 orang pada Senin (6/7).
Teman yang merahasiakan identitasnya itu mengatakan jika seorang laki-laki yang mengaku sebagai polisi sebelumnya juga memanggil istri Xu untuk memberitahukan jika suaminya telah ditangkap.
Xu ditangkap atas dugaan meminta jasa pekerja seks saat tengah berkunjung bersama sejumlah tokoh China liberal ke Chengdu pada musim dingin lalu. Meskipun tidak jelas apakah penangkapan ini ada kaitannya dengan perjalanan tersebut yang menurutnya sebagai tuduhan ‘konyol dan dibuat-buat’.
Profesor Xu merupakan seorang profesor hukum dari Universitas Tsinghua pada akhir Maret lalu sempat dinonaktifkan dan diselidiki lantaran membuat esai yang mengkritisi cara Presiden Xi menangani Covid-19.
Sahabat Xu, Guo Yuhuo mengatakan jika ia dicopot dari semua posisi mengajar hingga proses penyelidikan terhadapnya selesai dilakukan. Guo mengatakan tidak jelas penyebab penonaktifan Xu, namun sebagian besar diduga karena esai yang dirilis pada Juli 2018 lalu.
Profesor Xu yang membuat tulisan berjudul “Imminent Fears, Immediate Hopes” menantang arah pergerakan China di bawah pemerintahan Xi dan menyerukan pemberlakuan kembali batasan masa kepresidenan, yang secara kontroversial dihapus pada awal 2018.
Universitas Tsinghua merupakan salah satu universitas terkemuka dan bergengsi sejak berdiri pada 1911 di China. Tulisan kritis seperti yang dibuat Xu tergolong langka di China.
Universitas Tsinghua telah meluluskan sejumlah pemimpin China di sektor politik, bisnis, akademisi, dan budaya. Selama ini, Universitas Tsinghua secara konsisten
Discussion about this post