Daily News Indonesia | Jakarta – Seorang politisi pro-Beijing penghasut di Hongkong terluka dalam serangan pisau pada hari Rabu, kekerasan politik terbaru yang merebak di sebuah kota yang dilanda protes pro-demokrasi selama berbulan-bulan.
Seorang lelaki yang memegang buket bunga mendekati Junius Ho pada Rabu pagi ketika politisi itu berkampanye dengan anggota partai di daerah pemilihannya Tuen Mun, sebuah kota di pinggiran Hongkong di dekat perbatasan dengan China.
Pria itu memberi Ho bunga-bunga, diminta untuk mengambil gambar dan kemudian mengambil pisau dari tasnya sebelum memukul korbannya di dada.
Ho dan para pembantunya dengan cepat menundukkan lelaki yang terdengar berteriak dalam bahasa Kanton: “Junius Ho, kau brengsek!”
Polisi mengatakan tiga orang terluka dalam insiden itu, termasuk penyerang.
Satu sumber polisi, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP bahwa Ho menerima luka tusuk di sisi kiri dadanya dan penyerang itu ditangkap.
Bersama pemimpin Hongkong Carrie Lam dan kepala polisi Stephen Lo, Ho telah menjadi salah satu tokoh yang paling dibenci di kalangan pengunjuk rasa demokrasi. Dia telah lama menjadi salah satu politisi paling pro-Beijing di kota.
Tetapi dia terkenal pada 21 Juli ketika direkam sedang berjabatan tangan dengan sekelompok pria di kota Yuen Long yang kemudian memukuli pemrotes dengan tongkat dan tiang, membuat 40 orang dirawat di rumah sakit.
Dia telah menyampaikan banyak pidato mendukung pasukan polisi Hongkong dan menggemakan kecaman Beijing terhadap para demonstran, sering menggunakan bahasa pembakar.
Bulan lalu dia menuduh anggota parlemen oposisi terkemuka “makan sosis asing” karena dia menikah dengan seorang jurnalis Inggris.
Beijing dan kepemimpinan kota telah mengambil garis keras terhadap protes, menolak konsesi. Dengan tidak ada solusi politik yang terlihat, perkelahian jalanan telah pecah di kedua sisi kesenjangan ideologis dengan frekuensi yang semakin meningkat.
Pendukung Beijing telah menyerang lawan sepanjang musim panas, sering dalam serangan yang ditargetkan terhadap kritikus pemerintah terkemuka dan politisi oposisi. Delapan tokoh pro-demokrasi telah diserang, termasuk penyelenggara protes Jimmy Sham yang dirawat di rumah sakit bulan lalu oleh para lelaki yang memegang palu.
Pada hari Minggu, seorang pria dengan pisau menyerang pengunjuk rasa demokrasi termasuk seorang politisi lokal yang telinganya digigit.
Kerumunan pengunjuk rasa pro-demokrasi juga secara rutin mengalahkan lawan ideologis mereka, biasanya dalam kekerasan massa spontan selama demonstrasi. Pada hari Sabtu, seorang pria dipukuli sampai pingsan dan ditelanjangi di distrik Mongkok.
Beijing tidak menunjukkan kesediaan untuk memenuhi tuntutan demonstran dan para aktivis tidak menunjukkan tanda-tanda meninggalkan jalan dengan 22 akhir pekan berturut-turut kerusuhan. (HMP)
Discussion about this post