Daily News Indonesia | Jakarta – Seorang lelaki Colorado dihadirkan di pengadilan karena dituduh merencanakan untuk membom sebuah sinagoge dalam kasus yang digambarkan oleh jaksa AS sebagai “terorisme domestik”.
Menurut dokumen pengadilan, Richard Holzer berencana untuk mengebom sinagoge Kuil Emanuel di kota Pueblo sebagai bagian dari “perang suci rasial”.
Setelah operasi, pria 27 tahun itu bertemu dengan agen rahasia FBI untuk mengunjungi kuil dan merencanakan serangannya, kata jaksa penuntut.
Mr Holzer belum memasukkan pembelaan.
Selama penampilannya di pengadilan, dia meminta pengacara yang ditunjuk pengadilan.
Agen khusus FBI John Smith mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa Holzer telah “menggunakan beberapa akun Facebook untuk mempromosikan ideologi supremasi kulit putih dan tindakan kekerasan”.
Dia mengatakan kepada petugas yang menyamar bahwa dia dulunya adalah anggota Ku Klux Klan (KKK) – salah satu kelompok supremasi kulit putih tertua di AS – dan sekarang menjadi skinhead.
Smith merinci contoh Holzer mengancam kekerasan massa dan menggunakan julukan rasial terhadap orang-orang Yahudi dan Hispanik. Holzer ditangkap pada hari Jumat dan mengaku berencana untuk meledakkan sinagoge malam itu dengan bom pipa dan dinamit, kata jaksa penuntut.
Dia menghadapi tuduhan berusaha menghalangi latihan agama dengan kekerasan menggunakan bahan peledak dan api.
Menyusul penembakan massal di El Paso Texas pada Agustus – yang diperlakukan sebagai kejahatan rasial – puluhan orang dilaporkan ditangkap dalam tiga minggu karena ancaman kekerasan massal. (HMP)
Discussion about this post