Daily News|Jakarta – Penembakan massal yang terjadi di Indianapolis, Amerika Serikat pada Minggu (24/1) dini hari menewaskan setidaknya lima orang dan seorang bayi yang masih di dalam kandungan. Seorang remaja dikabarkan dalam kondisi kritis setelah menjadi korban penembakan.
Wali Kota Indianapolis Joe Hogsett mengatakan jika penembakan massal ini merupakan tindakan jahat yang terjadi di sana.
“Sementara ini kami masih mempelajari keadaan yang menyebabkan insiden ini, saya ingin menjelaskan tentang sesuatu: Apa yang terjadi pagi ini bukanlah tindakan kekerasan penembakan biasa. Apa yang terjadi pagi ini adalah pembunuhan massal,” kata Hogsett.
Kepala Polisi Metropolitan Indianapolis (IMPD) Randal Taylor mengatakan jika penembakan massal kali ini merupakan yang terbesar di Indianapolis yang terjadi dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Taylor mengatakan pihaknya menerima laporan penembakan massal sebelum pukul 4 pagi.
“Setelah tiba, polisi menemukan seorang remaja laki-laki terkena luka tembak,” kata juru bicara IMPD, Shane Foley.
Petugas kepolisian kemudian dikirim ke lo kasi dan menemukan lima orang-termasuk satu diantarnanya ibu hamil tewas terkena tembakan.
Korban diidentifikai sebagai Kezzie Childs (42), Raymond Childs (42), Elijah Childs (18), Rita Childs (13), Kiara Hawkinds (19), dan bayi Hawkins.
“Meskipun ada upaya penyelamatan terbaik yang dilakukan oleh tim medis, ibu dan janinya tidak dapat diselamatkan. Remaja laki-laki yang ditembak diharapkan selamat dari luka tembak,” ujar Foley menambahkan.
Mengutip CNN, penyelidikan sementara IMPD mengungkapkan jika penembakan itu dilakukan bukan sebagai tindakan random. Pihak kepolisian juga belum bisa menemukan tersangka penembakan, namun diduga ada satu pelaku lain yang terlibat. (HMP)
Discussion about this post