Daily News|Suriah – Pemimpin organisasi teror Islamic State (IS) Abu Bakr al-Baghdadi dilaporkan tewas dalam sebuah serangan militer yang dilancarkan Amerika Serikat di Suriah. Demikian disampaikan sumber-sumber di Suriah, Irak, dan Iran hari ini, Minggu (27/10/2019). Presiden AS Donald Trump dikabarkan akan memberikan pernyataan resmi di Gedung Putih. Demikian dilaporkan kantor berita Reuters.
AS memberikan imbalan US$ 25 juta untuk penangkapan Baghdadi yang memimpin IS sejak tahun 2010, yang waktu itu masih di bawah al Qaeda Irak.
Baghdadi memang licin. AS dan Rusia sebelumnya pernah mengklaim menewaskan Baghdadi tetapi kemudian menyatakan bahwa imam besar radikalisme tersebut masih hidup.
Seorang pejabat AS yang menolak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Baghdadi merupakan target serangan malam, tetapi dia belum bisa memastikan apakan serangan tersebut sukses.
Menurut komandan sebuah faksi militan di Idlib, Baghdadi diyakini tewas dalam serangan yang dilakukan Minggu dini hari. Serangan tersebut menggunakan helikopter, pesawat tempur dan serangan darat di Desa Barisha, dekat perbatasan Turki-Suriah. Dua narasumber dari Irak dan Iran juga mengonfirmasi Baghdadi telah tewas.
Narasumber dari Irak mengatakan bahwa Baghdadi dan pengawal pribadinya tewas di Idlib setelah persembunyiannya di sana ketahuan gara-gara dia ingin menyelundupkan keluarganya ke Turki. Stasiun televisi negara milik Irak melansir rekaman serangan ke tempat diduga persembunyian Baghdadi yang menunjukkan kehancuran lokasi persembunyian dan pakaian bersimbah darah, serta sebuah ledakan di malam hari.
Kementerian Pertahanan AS belum memberikan konfirmasi. Namun, Presiden Donald Trump men-tweet, “sesuatu hal yang besar telah terjadi!”. Diduga, Trump men-tweet terkait Baghdadi. Trump dijadwalkan memberikan konferensi pers malam ini.
Diduga, Baghdadi selama ini bersembunyi di perbatasan Irak-Suriah. Dia mendeklarasikan kekhalifahan dan kemudian melakukan okupasi dan membantai kelompok-kelompok minoritas, serta mendalangi/menginspirasi serangan-serangan teror di lima benua. Radikalisme IS juga membuat nama Islam yang sebelumnya damai menjadi tercemar.
Discussion about this post