Daily News|Jakarta –Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, menuduh Presiden Vladimir Putin sebagai dalang di balik insiden keracunannya. Hal itu diungkap Navalny dalam wawancara pertama sejak dia meninggalkan rumah sakit di Jerman.
“Saya menegaskan bahwa Putin berada di balik tindakan itu, saya tidak melihat (ada) penjelasan lain,” katanya kepada surat kabar mingguan Jerman, Der Spiegel, Kamis (30/9) seperti dilaporkan AFP.
Bulan lalu, Navalny pingsan dalam penerbangan dari kota Tomsk ke Moskow setelah menghadiri kampanye untuk mendukung kandidat oposisi dalam pemilihan lokal.
Kemudian, Navalny (44) dievakuasi ke Berlin pada 22 Agustus dalam kondisi koma dengan ventilasi mekanis.
Jerman mengatakan tes toksikologi menunjukkan dia diracuni oleh zat saraf Soviet, Novichok. Secara independen, Prancis dan Swedia menguatkan temuan Jerman.
Tapi Kremlin membantah tuduhan itu dan menuduh para pemimpin Barat melancarkan kampanye disinformasi atas penyakit Navalny.
Dokter Rusia yang pertama kali merawat Navalny mengatakan menurut pengujiannya, dia tidak menemukan zat beracun dalam tubuh kritikus Kremlin tersebut.
Setelah sebulan menerima perawatan di rumah sakit Charite Berlin, Navalny akhirnya dipulangkan. Dokter mengatakan dia berpeluang sembuh total.
Pekan lalu, Navalny mengunggah foto dirinya saat sedang duduk di sebuah bangku di Berlin. Dia mengatakan kondisinya masih jauh dari sepenuhnya pulih dan akan membutuhkan rehabilitasi.
“Rencananya selalu sederhana: Fisioterapis setiap hari. Mungkin (membutuhkan) pusat rehabilitasi. Berdiri dengan satu kaki. Mengendalikan jariku sepenuhnya. Jaga keseimbangan,” tulis Navalny. (HMP)
Discussion about this post