Daily News|Jakarta – Musim dingin ekstrem menewaskan setidaknya 60 orang warga AS di antaranya karena keracunan karbon monoksida saat mereka menjalankan mobil dan generator di dalam ruangan agar tetap hangat.
Negara bagian Texas yang tedampak parah mencatat 24 orang warganya tewas. Pejabat lokal memperkirakan jumlah itu masih dapat bertambah.
Walau aliran listrik kembali normal di Texas, badai musim dingin masih berpotensi menerjang kawasan tersebut dan setidaknya 13 juta orang atau hampir separuh penduduk negara bagian itu kini kekurangan akses air bersih.
Otoritas sempat menganjurkan warganya untuk merebus pasokan air yang tersisa sebelum mengkonsumsinya. Ketersediaan air bersih berkurang drastis karena sistem penyulingan air rusak selama cuaca dingin yang bersejarah.
Selain Texas, pekan ini layanan air bersih di beberapa negara bagian di sisi selatan AS yang dilanda badai salju dan es juga dihentikan.
Musim dingin ekstrem juga memutus aliran air di Kota Jackson, Mississippi. Kota ini dihuni sekitar 150.000 orang. Hal yang sama terjadi di Tennessee yang dihuni lebih dari 651.000 jiwa.
Penduduk yang di kawasan selatan AS yang pipa air bersihnya membeku kini terpaksa merebus salju untuk mendapat air layak konsumsi. Wilayah selatan AS ini sangat jarang diserang suhu dingin ekstrem.
Apa yang terjadi di Texas?
Jaringan energi di Texas kewalahan karena melonjaknya kebutuhan untuk pemanas, setelah suhu di negara bagian itu anjlok mencapai -18 derajat celsius pada awal pekan ini.
Itu adalah suhu terendah di Texas dalam 30 tahun terakhir. Jumat (19/02), sekitar 180.000 rumah dan pertokoan di Texas belum dialiri listrik. Sebelumnya, sebanyak 3,3 juta orang di Texas menghadapi pemadaman listrik.
Hampir setengah dari penduduk atau sekitar 13 juta orang menghadapi gangguan layanan air bersih. Pekan ini ratusan sistem air rusak akibat pembekuan. Austin, ibu kota Texas, kehilangan 325 juta galon atau 1,2 miliar liter air bersih saat pipa-pipa air pecah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyarankan agar semua air harus direbus sebelum dikonsumsi, termasuk air yang telah difilter. Anjuran tersebut dikeluarkan untuk menghindari air yang terkontaminasi.
Pejabat lokal berjanji akan segera mendistribusikan air kemasan dan genset listrik kepada warga yang membutuhkan.
Pabrik bir dan sejumlah perusahaan lokal dilaporkan turut membantu upaya penyediaan air minum.
Gubernur Texas, Greg Abbott, Jumat (19/02) berkata bahwa pihaknya mengerahkan segala upaya untuk membantu warga dan mempercepat tanggap darurat hingga tingkat daerah.
Namun otoritas lokal tidak dapat memastikan kapan pasokan air bersih akan kembali normal. Mereka menyebut itu merupakan hal mesti dijawab oleh penyedia air lokal. Sampai saat ini, banyak perusahaan air minum belum menelisik skala kerusakan sarana dan prasarana mereka.
Abbott berkata, banyak teknisi pipa tengah dikerahkan ke Texas. Pipa air meledak di seluruh Texas karena pembekuan. Jumlah teknisi pipa di negara bagian itu tidak mampu menangani kerusakan yang muncul.
Lebih dari 320 teknisi pipa air memperbarui izin kerja mereka. Abbott berkata, pemerintah negara bagiannya bekerja sama dengan perusahaan pipa di luar Texas untuk mendapatkan bantuan tambahan.
Presiden AS, Joe Biden, pada 18 Februari lalu menyetujui penetapan keadaan darurat untuk Texas.
Hingga Jumat (19/02), peringatan kewaspadaan terhadap badai masih diberlakukan di sebagian besar Texas. Namun Badan Cuaca Nasional (NWS) AS memperkirakan suhu udara akan meningkat dalam beberapa hari ke depan.
NWS juga memperingatkan potensi bahaya pada arus lalu lintas. Mereka menyebut pemadaman listrik di bagian timur AS kemungkinan akan terjadi karena badai musim dingin lanjutan diperkirakan akan menimbulkan salju lebat, es, dan memicu kondisi beku.
Dan Texas bergulat dengan krisis cuaca, senator dari Partai Republik, Ted Cruz, dihujani kritik karena tengah pekan ini dia meninggalkan Houston untuk berlibur di Meksiko bersama keluarganya.
Kamis lalu Cruz meminta maaf. Dia kembali ke AS dan membatalkan rencana liburannya hingga akhir pekan ini. (HMP)
Discussion about this post