Daily News|Jakarta – Moskow biasanya diselimuti salju selama 4 sampai 5 bulan per tahun pada saat musim dingin. Akan tetapi ada yang aneh tahun ini, hampir tidak ada salju di ibukota Rusia itu.
Menurut catatan, musim dingin kali ini adalah yang terpanas dalam 140 tahun sejarah pengamatan meteorologi di Rusia. Angkanya mengalahkan musim dingin tahun 2015 sampai 2016 sebesar 1,3 derajat Celcius.
Moskow bahkan lebih panas lagi hawanya. Bahkan wilayah pegunungan di Siberia dan Yakutia pun mengalaminya.
Sebagian besar area di Moskow pun tidak ada salju. Pemerintah kota sampai harus membuat hiasan dari salju buatan untuk memeriahkan tahun baru.
“Saya tidak mengingat kapan pernah ada musim dingin seperti ini. Tidak ada es karena sangat hangat di Desember dan Januari,” kata seorang warga Moskow, Valentina Vasilevich.
Tidak hanya di Rusia, seantero Eropa mengalami musim dingin terpanas sejak pencatatan dimulai di tahun 1855. Copernicus Climate Change Service menilai fenomena ini terkait dengan perubahan iklim.
“Memang ini adalah peristiwa yang ekstrim dan mungkin menjadi lebih ekstrim karena ada tren pemanasan global,” kata Carlo Buontempo selaku direktur Copernicus Climate Change Service.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, awalnya tidak percaya dengan perubahan iklim. Namun belum lama ini, dia mengakui suhu Rusia memanas 2,5 kali lebih cepat dibanding rata-rata. Putin tetap menganggap fenomena perubahan iklim mungkin bukan karena ulah manusia tapi proses yang terjadi di alam. (HMP)
Discussion about this post