Daily News|Jakarta –Ilmuwan tengah menyelidiki penyebab kematian massal yang terjadi di semenanjung Kamchatka, Rusia. Diperkirakan, 95% kehidupan di lautan daerah tersebut telah terbunuh. Apa kira-kira penyebabnya?
Awalnya, peselancar lokal merasa ada yang tidak beres karena mengalami gangguan retina dan gejala mirip keracunan makanan. September silam, air di sana juga berubah warna menjadi abu-abu kekuningan, dengan busa tebal dan bau tidak sedap.
Beberapa hari kemudian, gurita, anjing laut dan beberapa makhluk lain banyak yang mati dan tersapu ke pantai. Saat ini, otoritas Rusia telah menggelar investigasi siapa yang bertanggung jawab terhadap polusi tersebut.
“Saat menyelam, kami menjumpai kematian massal organisme pada kedalaman 10 sampai 15 meter, 95% tewas. Beberapa ikan besar, udang dan kepiting survive, tapi dalam jumlah sangat kecil,” kata ilmuwan Ivan Usatov.
Ilmuwan yakin area yang terkontaminasi menjadi jauh lebih besar dan makhluk laut lain juga terancam kematian massal. Penyelam yang melakukan pemeriksaan juga mengalami sakit retina.
“Orang kami menyelam dan kembali ke permukaan dengan menangis. Seluruh dasar lautan penuh dengan bangkai binatang,” terang Kristina Rozenberg, pemandu tur di sana.
Awalnya otoritas lokal mengaku tak menemukan kejanggalan dan bahwa semuanya masih normal. Namun beberapa jepretan menyedihkan di area itu viral di media sosial dan akhirnya dilakukan penyelidikan.
Sejauh ini belum jelas apa penyebab kontaminasi. Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa level phenol, substansi yang sering dipakai untuk disinfektan, 2,5 kali lipat lebih tinggi dari normal. Ada spekulasi asalnya dari kebocoran minyak atau aktivitas militer.
Greenpeace Rusia menduga pembuangan limbah lokal di dekat lokasi itu adalah biang kematian massal tersebut. Tapi ada juga yang menyebut tragedi ini disebabkan kebocoran bahan bakar roket di tempat uji coba militer. (HMP)
Discussion about this post