Daily News|Jakarta – Menghadapi Zaman Megatrends 2020 yang ditandai dengan pergerakan kekuatan global yang masih sudah berlangsung. Mahasiswa didorong harus memiliki bekal menghadapi zaman ini.
Wakil Rektor Universitas Bunda Mulia (UBM) bidang Akademik Kandi S Dahlan mengatakan, Universitas Bunda Mulia dan Akademi Pariwisata Bunda Mulia menyadari adanya fenomena sosial yang ditandai dengan transformasi yang bersifat masif dan simultan dalam beragam aspek kehidupan manusia.
Transformasi ini ditandai dengan adanya pergerakan kekuatan global yang pada akhirnya akan menentukan dunia di masa yang akan datang dengan jangkauannya yang jauh.
“Transformasi ini menyentuh beragam aspek, seperti bisnis, masyarakat, ekonomi, budaya, teknologi dan bahkan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan personal,” terangnya.
“Perubahan minat masyarakat akan sumber informasi dalam beberapa dekade ini mempertegas adanya suatu Megatrends,” sambung Kandi saat Pembekalan Wisuda dengan tema “Saya UBM, Saya Indonesia: Siap dalam Mega Trends 2020”, di kampus UBM Jakarta.
Lebih lanjut Ia mencontohkan aspek Megatrend itu seperti pada dekade lalu dalam mengakses informasi masyarakat cenderung menggunakan koran.
Fenomena ini sekan menghilang seiring masifnya informasi yang disajikan melalui internet yang lebih praktis dan hemat biaya. Transformasi inilah yang juga memicu pergerakan sosial dan industri.
Dia mengatakan, Istilah “Megatrends 2020” merupakan gambaran adanya gelombang yang bersifat transformatif dalam dua dekade terakhir ini. Hal ini tentunya dapat dipandang dua perspektif, yaitu ‘Megatrends 2020 sebagai suatu masalah atau sebagai suatu peluang’.
Dalam konteks global transformasi ini semakin dipertegas dengan adanya akses lintas Negara yang tak terbataas.
Sejalan dengan itu, UBM merupakan salah satu institusi perguruan tinggi yang sangat mengedepankan pengembangan Teknologi Informasi, Manajemen, Ilmu Komunikasi, serta Budaya dan Bahasa, yang dikemas dalam satu kesatuan sistem pembelajaran yang holistik, dalam hal pencapaian lulusan-lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan institusi-institusi perguruan tinggi lainnya.
‘’UBM dengan Tagline-nya “Bridging Education To The Real World” senantiasa mempersiapkan para lulusannya dengan kurikulum pendidikan yang berorientasi pada pembekalan mahasiswa dalam menghadapi era persaingan bebas dalam tingkat regional ASEAN yakni MEA,” katanya.
Kesadaran akan hal tersebut, memicu kampusnya untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi.
Pengayaan pengetahuan mahasiswa mengenai teknologi informasi dan perubahannya yang bersifat cepat, serta pembentukan kurikulum dan proses pembelajaran yang berbasis pada pemenuhan kebutuhan industri di tingkat nasional dan global adalah tindakan nyata kampus dalam menghadapi Megatrends 2020.
“Usia rata-rata perusahaan yang terdaftar pada Indeks S&P 500 telah turun dari hampir 60 tahun pada 1950-an menjadi kurang dari 20 tahun saat ini,” tim analis Credit Suisse yang dipimpin oleh Eugene Klerk mengingatkan.
Analisis perusahaan Fortune 500 menceritakan kisah serupa; hanya 60 perusahaan dalam daftar pada tahun 1955 yang muncul dalam daftar pada tahun 2017- kurang dari 12%. Sisanya bangkrut, menghilang setelah M&A, atau mereka masih ada tetapi telah jatuh dari peringkat teratas. Laju churn diperkirakan hanya akan meningkat, didorong oleh teknologi baru, kompleksitas yang semakin meningkat, dan konektivitas global.
Laporan Tinjauan Bisnis Harvard 2016, Mempercepat Langkah dan Dampak Transformasi Digital, yang mensurvei 680 eksekutif di berbagai fungsi dan industri mengidentifikasi kemampuan untuk beradaptasi sebagai keterampilan paling penting bagi perusahaan yang mengalami transformasi digital — lebih penting daripada pengetahuan teknis, keterampilan komunikasi atau bahkan pemecahan masalah yang berfokus pada pelanggan.
Kemampuan beradaptasi harus ada dalam uraian tugas semua orang.
Ketidakmampuan individu untuk beradaptasi diperbesar dalam organisasi besar, karena setiap orang yang tidak beradaptasi dengan perubahan adalah hambatan pada upaya perubahan organisasi, membuatnya kurang fleksibel dan kurang mampu menyamai pesaing yang berkembang lebih cepat. (HMP)
Discussion about this post