Daily News Indonesia
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda News Hallo Mancanegara

Kerusuhan demo China berlanjut di Guangzhou

4 Desember 2022
di Hallo Mancanegara, News
0 0
A A
0
Kerusuhan demo China berlanjut di Guangzhou

Daily News|Jakarta – Massa di kota Guangzhou, selatan China bentrok dengan polisi dalam protes terbaru yang ditrigger oleh aturan Covid ketat pada Selasa (29/11/2022) malam waktu setempat. Pejabat kota dikabarkan akan melonggarkan pembatasan Covid di beberapa distrik akibat aksi protes tersebut.

Laman BBC melaporkan Rabu, bahwa rekaman di media sosial menunjukkan polisi dengan pakaian hazmat putih mencengkram perisai anti huru hara untuk melindungi diri dari puing-puing dan kaca yang dilemparkan oleh pengunjuk rasa. Video lain menunjukkan beberapa orang digiring polisi dengan borgol.

Menurut unggahan di media sosial, protes berlangsung pada Selasa malam hingga dini hari Rabu di distrik Haizhu. Seorang warga Guangzhou melihat sekitar 100 petugas polisi berkumpul di desa Houjiao di Haizhu dan menangkap setidaknya tiga pria. Haizhu juga menjadi titik protes Covid massa yang marah awal bulan ini.

  Seminar APPSI, Anies tekankan pentingnya integrasi nasional

Kerusuhan terbaru menyusul gelombang protes di China selama akhir pekan. Aksi protes meluas di Shanghai dan Beijing dipicu oleh kebakaran di blok bertingkat tinggi di wilayah Xinjiang bara, Urumqi yang menewaskan 10 orang pada Kamis pekan lalu. Warga China menuduh penyebab kebakaran dikarenakan pembatasan Covid yang berlangsung lama di kota itu. Meski pihak berwenang menyangkalnya.

Protes di dua kota terbesar China dan kota-kota besar lainnya meluas hingga menuntut diakhirinya tindakan Covid yang ketat dan beberapa juga menyerukan agar Presiden Xi Jinping mundur. Aksi protes itu kemudian surut di tengah kehadiran patroli polisi di tempat demonstrasi terjadi.

  Warga Sukabumi Terdampar di Guangzhou

Badan keamanan utama negara sejak akhir pekan menyerukan tindakan keras terhadap “pasukan musuh” dan ada laporan polisi menghubungi pengunjuk rasa, menuntut informasi tentang di mana mereka berada. Pada Selasa, pejabat kesehatan mengatakan China akan menyesuaikan dan memodifikasi langkah-langkah untuk mengendalikan dampak negatif terhadap mata pencaharian dan kehidupan orang.

China merupakan satu-satunya negara dengan kebijakan no-Covid super ketat untuk mempertahankan angka kematian yang minim, dibandingkan negara-negara besar seperti Amerika serikat (AS). Otoritas lokal bahkan menekan wabah kecil dengan pengujian massal, karantina, dan penguncian cepat.

Meskipun China mengembangkan vaksin Covid-nya sendiri, teknologi tersebut tidak sebagus teknologi mRNA, seperti suntikan Pfizer dan Moderna yang digunakan di banyak negara lain. Dua dosis vaksin Pfizer/BioNTech memberikan perlindungan 90 persen terhadap penyakit parah atau kematian dibandingkan 70 persen dengan Sinovac buatan China.

  Arab Saudi Tangkap Ulama Perempuan yang Berdakwah di Rumah

Vaksin juga belum diberikan kepada cukup banyak orang di China terutama lansia. Terlalu sedikit orang lanjut usia telah divaksin yang diprediksi pemicu kematian cepat.

China juga menghadapi sangat sedikit natural immunity atau kekebalan alami dari orang yang selamat dari infeksi sebagai akibat dari menghentikan virus di jalurnya. Ini berarti varian baru menyebar jauh lebih cepat daripada virus yang muncul tiga tahun lalu dan selalu ada risiko diimpor dari negara-negara yang membiarkan virus menyebar. (HMP)

Tags: aturan Covid ketatGuangzhouKerusuhan demo Chinaselatan China
BagikanTweetKirimBagikanPin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERPOPULER

  • Masihkah RRT menjadi ancaman?

    Masihkah RRT menjadi ancaman?

    387 bagikan
    Bagikan 155 Tweet 97
  • Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret “Ala” Sinshe Awi (Bagian I)

    8925 bagikan
    Bagikan 3570 Tweet 2231
  • RRT Kian Mengancam Indonesia?  

    1694 bagikan
    Bagikan 678 Tweet 424
  • Sarekat Dagang Islam: Cikal Bakal Pergerakan Nasional

    347 bagikan
    Bagikan 139 Tweet 87
  • Revolusi demi perubahan nasib bangsa

    35 bagikan
    Bagikan 14 Tweet 9

BERITA TERBARU

PSHK: Kades 9 tahun harus ditolak Jokowi

PSHK: Kades 9 tahun harus ditolak Jokowi

27 Januari 2023
Deputi KPK Karyoto Usai melaporkan ke Dewas KPK

Deputi KPK Karyoto Usai melaporkan ke Dewas KPK

27 Januari 2023
IPW: ada lobi satgasus soal hukumam Sambo

IPW: ada lobi satgasus soal hukumam Sambo

27 Januari 2023
  • Tentang DNI
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak DNI
  • Indeks

© 2022 Daily News Indonesia - Cerdas, Akurat, Bermanfaat.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS

© 2022 Daily News Indonesia - Cerdas, Akurat, Bermanfaat.

Selamat Datang!

Silakan Login

Lupa Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist