Daily News|Jakarta – Persaingan China-Amerika Serikat disebut akan mendominasi diskusi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang saat ini tengah berlangsung.
Para menteri Luar Negeri ASEAN akan bergabung dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan mitranya dari China Wang Yi untuk KTT pertama.
AFP melaporkan pertemuan puncak online yang berlangsung pada Rabu (9/9) itu siap untuk membidik intimidasi Beijing di Laut China Selatan.
“Persaingan kekuasaan antara AS dan China kemungkinan akan mencuri perhatian,” kata seorang diplomat senior Asia Tenggara yang enggan disebutkan namanya kepada AFP.
Lebih lanjut sang diplomat senior bilang bahwa Amerika Serikat dan China kemungkinan akan menggunakan pertemuan itu sebagai platform untuk saling melempar segala hal.
Mengenai segala hal tersebut tidak dia jelaskan secara rinci, namun dia kembali memberikan pernyataan secara tersirat dan berkata;
“Negara-negara kecil akan mengatakan kalimat biasa dan kemudian berlindung saat Washington dan Beijing bertempur.”
Ahli politik Asia Tenggara di National War College di Washington mengatakan tidak mungkin ada banyak kemajuan dalam pembicaraan mengenai LCS.
“China telah secara efektif menggunakan bantuan Covid-19 dan janji vaksin, dan uji coba di Filipina dan Indonesia, untuk benar-benar mencoba menghentikan momentum diplomatik ke arah diskusi tentang Laut China Selatan,” ucapnya.
Perselisihan antara AS-China memang kerap terjadi. Masing-masing pemimpin negara juga secara terbuka tidak jarang saling sindir.
KTT ASEAN kali ini berlangsung beberapa hari setelah China meluncurkan rudal balistik di LCS dan dilaporkan sebagai bagian dari latihan tembakan langsung.
LCS merupakan perairan kaya sumber daya yang menjadi rebutan beberapa negara. Kini China setidaknya tengah bersengketa dengan Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Taiwan atas laut itu.
Pertengkaran paling anyar bisa dilihat antara China dan Filipina atas klaim Scarbluh Scarborough Shoal, salah satu tempat penangkapan ikan terkaya di sana. (HMP)
Discussion about this post