Daily News|Jakarta – Dua korban selamat ditemukan dalam keadaan hidup dua hari setelah sebuah bangunan enam lantai runtuh di ibukota Kenya, Nairobi.
Pihak berwenang mengatakan bangunan itu runtuh pada hari Jumat menewaskan sedikitnya lima orang, melukai 31 lainnya dan membuat 24 lainnya hilang. Ketika kedua orang yang selamat ditemukan Minggu pagi, kerumunan penonton bersorak dan bertepuk tangan.
Kepala Kepolisian Nairobi Philip Ndolo mengatakan penyelamatan seorang pria dan seorang wanita telah memperkuat pekerja darurat dengan harapan menemukan orang-orang yang selamat lainnya. Dia mengatakan keduanya dalam kondisi stabil di rumah sakit.
“Mengingat kami telah menyelamatkan dua orang dua hari setelah kejadian, kami berharap menemukan lebih banyak yang selamat. Ingat ada lebih dari 20 orang hilang,” katanya.
Ndolo mengatakan hujan lebat yang dialami Kenya, lebih dari 300 persen di atas normal, memperlambat operasi penyelamatan.
Tidak segera jelas apa yang menyebabkan bangunan itu, yang menurut Palang Merah menampung 22 keluarga, runtuh.
Seorang anggota militer di tempat kejadian mengatakan kepada kantor berita AP bahwa mereka telah berkomunikasi dengan orang-orang yang diyakini telah terperangkap dalam kantong puing-puing. Dia mengatakan beberapa berteriak minta tolong tetapi suaranya sudah mereda seiring berlalunya waktu. Dia bersikeras anonimitas karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.
Keruntuhan bangunan adalah hal biasa di Nairobi, di mana perumahan dalam permintaan tinggi dan pengembang yang tidak bermoral sering mengabaikan peraturan.
Pada hari Sabtu, satu orang tewas dan yang lainnya terluka ketika balkon bangunan satu lantai di Chuka di Kenya tengah runtuh.
Pada bulan September, sebuah sekolah ambruk di Nairobi, menewaskan sedikitnya tujuh anak sekolah dasar.
Setelah delapan bangunan runtuh dan menewaskan 15 orang di Kenya pada 2015, Presiden Uhuru Kenyatta memerintahkan audit terhadap semua bangunan di negara itu untuk melihat apakah mereka memenuhi aturan.
Otoritas Konstruksi Nasional menemukan bahwa 58 persen bangunan di Nairobi tidak layak huni. (HMP)
Discussion about this post