Daily News|Jakarta – Gedung Putih pada hari Selasa mengumumkan “KTT untuk Demokrasi” internasional yang akan diadakan Maret mendatang, diselenggarakan bersama dengan Kosta Rika, Belanda, Korea Selatan dan Zambia.
KTT tersebut, yang mengikuti pertemuan pertama yang diadakan pada 2021, akan menunjukkan kemampuan negara-negara demokrasi untuk menangani “tantangan paling mendesak di dunia,” kata Gedung Putih. Presiden Joe Biden telah menjadikan kontes antara demokrasi dan otokrasi, seperti China dan Rusia, sebagai tema sentral pemerintahannya.
Masalahnya juga bersifat pribadi, dengan Biden memulai mandatnya di bawah bayang-bayang upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pendahulunya dari Partai Republik yang kalah, Donald Trump, untuk membatalkan pemilu 2020. “Kita hidup melalui era yang ditentukan oleh tantangan terhadap pemerintahan yang akuntabel dan transparan.
Dari perang agresi hingga perubahan iklim, ketidakpercayaan masyarakat, dan transformasi teknologi, semakin jelas bahwa di seluruh dunia, demokrasi membutuhkan juara di semua tingkatan,” bunyi pernyataan bersama dari negara tuan rumah bersama.
KTT demokrasi Biden yang kedua diumumkan ketika spekulasi tumbuh tentang apakah presiden berusia 80 tahun itu akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua atau mengundurkan diri pada pemilu 2024. (HMP)