Daily News|Jakarta – Tiga pria dan satu wanita, dari kantor polisi Paris tewas dalam serangan pisau di markas polisi Paris pada hari Kamis kemarin (3/10), menurut jaksa kota Remy Heitz.
Peristiwa itu terjadi di dalam gedung, yang terletak di dekat Katedral Notre Dame di Île de la Cité di pusat kota Paris. Satu korban sedang menjalani operasi, kata Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner. Dia tidak merinci kondisi atau cedera korban.
Castaner mengatakan bahwa penyerang, yang sudah ditembak mati, adalah seorang pria berusia 45 tahun dan telah menjadi karyawan di kantor polisi sejak tahun 2003. Belum ada indikasi motif.
TKP kini ditutup oleh polisi dan pemadam kebakaran, dan ambulans di tempat kejadian. Stasiun metro Cité terdekat telah ditutup untuk tindakan keamanan.
Loïc Travers, Sekretaris Aliansi Kepolisian Nasional untuk wilayah Ile-de-France, mengatakan sebenarnya penyerang “telah bersama kami selama lebih dari 20 tahun.”
Presiden Emanuel Macron hadir, ditemani oleh Perdana Menteri Edouard Philippe dan Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner.
Istana Elysee mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Presiden Republik pergi ke kantor polisi untuk menunjukkan dukungan dan solidaritasnya kepada semua staf.”
Tampak pasukan darurat siap berdiri di dekat helikopter ambulans di Pont Marie dekat markas besar kepolisian Paris.
Walikota Paris Anne Hidalgo mengatakan “beberapa petugas polisi telah kehilangan nyawa mereka” dan bahwa pikirannya bersama keluarga para korban.
Dia menulis di Twitter: “Paris menangis sendiri sore ini setelah serangan mengerikan di @prefpolice. Korban besar, beberapa petugas polisi kehilangan nyawa mereka. Atas nama saya dan warga Paris, pikiran pertama saya tertuju pada keluarga para korban dan orang yang mereka cintai.
“Selama Dewan Paris, kami akan memberikan penghormatan kepada para korban dan akan salut dengan komitmen pasukan polisi yang tidak putus-putusnya melayani keamanan warga Paris. Kami tahu apa yang kami berutang kepada mereka,” tambahnya. (HMP)