Daily News Indonesia
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda News Hallo Mancanegara

Demo mulai menggoyang Rezim Xi Jinping

3 Desember 2022
di Hallo Mancanegara, News
0 0
A A
0
Demo mulai menggoyang Rezim Xi Jinping

Daily News|Jakarta – Presiden Xi inping terus mendapat tekanan setelah demonstrasi memprotes pemerintah kian sering terjadi di China belakangan ini.

Baru-baru ini, demonstrasi yang terjadi di sejumlah kota seperti Urumqi, Beijing, hingga Shanghai bahkan terang-terangan menuntut Xi dan Partai Komunis untuk mundur.

Selama ini, China dikenal sebagai negara yang membungkam perbedaan pendapat. Karena itu, demonstrasi apalagi yang menuntut langsung penguasa untuk mundur hampir tidak pernah terjadi di Negeri Tirai Bambu.

Ribuan warga China turun ke jalan dan menggelar protes di sejumlah kota-kota besar selama akhir pekan lalu.

Demo ini bermula akibat protes warga atas kematian 10 orang dalam insiden kebakaran di sebuah apartemen di Ibu Kota Provinsi Xinjiang, Urumqi, pada Kamis pekan lalu.

Insiden ini disebut sebagai katalisator yang kian membakar amarah publik atas kebijakan ketat nol Covid-19 di China selama ini yang telah membuat banyak warga frustrasi.

Para warga pun menganggap banyak korban berjatuhan dalam kebakaran apartemen di Urumqi itu juga disebabkan oleh kebijakan lockdown pemerintah yang membuat petugas pemadam kebakaran terlambat tiba di lokasi.

  Nissan Resmi Tutup Pabrik di Indonesia

Sejak itu, amarah warga pun menjalar ke beberapa kota lain di China. Pada Sabtu, demonstran pecah di Shanghai, tepatnya di jalan Wulumuqi yang merupakan Urumqi dalam bahasa Mandarin.

Tak peduli dengan tekanan aparat, massa malah makin besar menjelang malam hari. Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti, “Xi Jinping mundur! Partai Komunis China mundur!”

Sempat bubar di malam hari, para warga melanjutkan aksi mereka pada Minggu pagi. Di hari itu pula, unjuk rasa lainnya pecah di berbagai kota di China, termasuk ibu kota Beijing.

Di pagi hari, sekitar 200-300 mahasiswa berunjuk rasa di salah satu kampus elite di Beijing, Universitas Tsinghua.

Satu video yang sudah diverifikasi AFP menunjukkan para mahasiswa berteriak, “Demokrasi dan supremasi hukum. Kebebasan berekspresi.”

Menjelang siang hari, demonstrasi pecah di kota lain. Sejumlah video menunjukkan massa beraksi di Guangzhou dan Chengdu, tapi AFP belum bisa memverifikasi video tersebut.

Di malam hari, sekitar 400 orang berunjuk rasa di pinggir sungai Beijing. Selama beberapa jam, mereka tak henti berteriak, “Kami semua orang Xinjiang! Pergilah orang China!”

  Ratusan WNI Dipulangkan dari China

Para demonstran juga mengacungkan kertas putih, melambangkan sistem sensor yang terlampau ketat di China. Mobil-mobil yang melintas membunyikan klakson, tanda dukungan bagi para demonstran.

Pada Senin (28/11) dini hari sekitar pukul 02.00, polisi paramiliter mulai diterjunkan untuk membantu aparat mengamankan demonstrasi.

Pengunjuk rasa akhirnya sepakat meninggalkan lokasi setelah para petugas berjanji tuntutan mereka didengarkan. Setidaknya lima pedemo dan beberapa wartawan media asing seperti BBC ditahan oleh aparat selama rangkaian demo berlangsung.

Sejumlah wartawan bahkan mengaku menerima kekerasan hingga dipukuli aparat China.

Demo menjelang Kongres PKC

Sejumlah warga Beijing menggelar demonstrasi, Kamis (13/10), menjelang Kongres Partai Komunis (PKC) pada Oktober lalu.

Dalam aksi yang jarang terjadi di China itu, demonstran menyerukan pelengseran Presiden Xi Jinping.

Demonstrasi ini sebenarnya digelar untuk memprotes kebijakan nol-Covid di China yang dianggap merugikan warga. Namun, sejumlah spanduk memperlihatkan seruan untuk melengserkan Xi.

“Ayo berdemo, singkirkan diktator dan pengkhianat nasional Xi Jinping!” demikian tulisan di salah satu spanduk.

Dari foto-foto yang beredar di media sosial, terlihat pula spanduk-spanduk berisi protes atas kebijakan nol-Covid di China terbentang di jalan layang Beijing.

  Arus Balik Libur Natal, Ratusan Ribu Kendaraan Menuju Jakarta

“Katakan tidak untuk tes Covid, ya untuk makanan. Tidak untuk lockdown, ya untuk kebebasan,” bunyi tulisan di spanduk lain.

Tulisan di spanduk itu berlanjut, “Tidak untuk revolusi budaya, ya untuk reformasi. Tidak untuk pemimpin besar, ya untuk memilih. Jangan jadi budak, jadilah warga negara.”

Selain foto spanduk, sejumlah video juga beredar. Video itu menunjukkan kepulan asap. Rekaman suara slogan protes juga beredar di media.

Seorang pria China juga menjadi sorotan di media sosial setelah beraksi sendiri membentangkan spanduk berisi protes terhadap Presiden Xi Jinping di jembatan di Beijing.

Memakai baju pekerja konstruksi berwarna jingga, ia dengan santai melenggang di atas jembatan. Namun kemudian, ia membentangkan dua kain putih besar dengan coretan berwarna merah.

“Berdemonstrasilah di sekolah dan tempat kerja. Gulingkan diktator dan pengkhianat Xi Jinping! Kami mau makan. Kami mau kebebasan. Kami mau memilih!” demikian tulisan di salah satu spanduk tersebut. (HMP)

Tags: ChinaDemoPRESIDEN Xi JinpingRezim Xi Jinping
BagikanTweetKirimBagikanPin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERPOPULER

  • Masihkah RRT menjadi ancaman?

    Masihkah RRT menjadi ancaman?

    385 bagikan
    Bagikan 154 Tweet 96
  • Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret “Ala” Sinshe Awi (Bagian I)

    8924 bagikan
    Bagikan 3570 Tweet 2231
  • RRT Kian Mengancam Indonesia?  

    1694 bagikan
    Bagikan 678 Tweet 424
  • Revolusi demi perubahan nasib bangsa

    35 bagikan
    Bagikan 14 Tweet 9
  • Mendagri minta aparat tak selidiki kepala daerah

    2 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1

BERITA TERBARU

PSHK: Kades 9 tahun harus ditolak Jokowi

PSHK: Kades 9 tahun harus ditolak Jokowi

27 Januari 2023
Deputi KPK Karyoto Usai melaporkan ke Dewas KPK

Deputi KPK Karyoto Usai melaporkan ke Dewas KPK

27 Januari 2023
IPW: ada lobi satgasus soal hukumam Sambo

IPW: ada lobi satgasus soal hukumam Sambo

27 Januari 2023
  • Tentang DNI
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak DNI
  • Indeks

© 2022 Daily News Indonesia - Cerdas, Akurat, Bermanfaat.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS

© 2022 Daily News Indonesia - Cerdas, Akurat, Bermanfaat.

Selamat Datang!

Silakan Login

Lupa Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist