Daily News Indonesia | Jakarta –Kepala Badan Investigasi Kecelakaan Organisasi Penerbangan Sipil Iran Hassan Rezaeifar mengatakan akan mengunduh kotak hitam pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan PS752 di Prancis.
Pesawat yang membawa 176 penumpang dan kru itu ditembak jatuh oleh militer Iran pada Rabu (7/1). Seluruh penumpang dan kru tewas.
Dilansir CNN, sebelum dikirim ke Prancis, Rezaeifar sempat meminta pemerintah Kanada, Prancis, dan Amerika untuk membawa perangkat lunak dan keras mereka ke Iran dalam rangka mengunduh data kotak hitam pesawat Ukraina. Namun permintaan itu ditolak.
Setelah itu Iran mengajukan Prancis untuk pengunduhan data dan langsung disetujui oleh pemerintah Ukraina, Swedia, Inggris, Kanada, dan Amerika.
Keputusan untuk mengirim kotak hitam ke Prancis dilakukan sebelum keluar pernyataan dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran bahwa mereka tidak sengaja menembak rudal ke pesawat sipil Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta pertanggungjawaban pelaku sampai ke jalur hukum dan menuntut penyelidikan secara transparan.
“Kami menuntut pengakuan bersalah sepenuhnya, kami mengharapkan Iran untuk melakukan penyelidikan penuh dan terbuka, membawa pelaku yang bertanggung jawab ke pengadilan, mengembalikan mayat, membayar kompensasi, dan mengeluarkan permintaan maaf resmi melalui saluran diplomatik,” kata Zelensky.
“Kami berharap investigasi akan berlanjut tanpa penundaan dan hambatan,” lanjut dia.
Sebelumnya, militer Iran menyatakan bahwa pihaknya tidak sengaja menembak pesawat Ukraina pada Rabu (8/1) karena salah mengira pesawat akan melakukan serangan.
Militer Iran menyebut kesalahan disebabkan faktor manusia dan terdorong oleh peningkatan aktivitas penerbangan militer Amerika Serikat di titik-titik strategis Iran.
Dalam kondisi itu, menurut Angkatan Bersenjata Iran, pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan PS752 terbang mendekati pusat militer IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps), dengan kecepatan dan ketinggian mirip pesawat yang akan melakukan serangan. (HMP)
Discussion about this post