Daily News|Jakarta – Perdana Menteri Scott Morrison memperkirakan mahasiswa asing akan mulai kembali ke Australia pada Juli mendatang. Pernyataan Morrison disampaikan di tengah ketegangan antara Australia dan China terkait risiko diskriminasi rasial terhadap orang Asia akibat pandemi virus corona.
Morrison mengatakan pelajar asing diizinkan datang kembali ke Australia untuk melanjutkan studi di sana.
“Ini (studi) adalah sesuatu yang saya yakin kita semua akan melihatnya terjadi lagi, tetapi itu harus dilakukan dengan pengaturan karantina dan biosekuriti yang sesuai dan semua masalah tersebut sedang ditangani,” kata Morrison usai pertemuan terkait pandemi corona dengan pemimpin negara seperti mengutip Associated Press.
Sektor pendidikan menjadi bisnis paling menguntungkan di Australia setelah tambang. China menjadi negara dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak di Australia.
Seiring dengan dimulainya masa studi, Morrison memperkirakan untuk membuka kembali perbatasan dengan pada Juli mendatang. Pembukaan tersebut belum berlaku untuk negara bagian Australia Barat.
Pernyataan Morrison ini sekaligus menjawab pernyataan China yang telah memperingatkan warganya terkait risiko rasisme di Australia. Selain melarang warganya melanjutkan studi, China juga melarang impor daging sapi dari Australia.
China mengeluarkan keputusan tersebut setelah Australia menyerukan penyelidikan terhadap asal muasal dan penanganan pandemi virus corona di Negeri Tirai Bambu.
Morrison mengaku tidak khawatir dengan peringatan pemerintah China yang berupaya melarang warganya datang ke Australia.
“Terkait multikulturalisme, kebebasan beragama, kebebasan, semua orang diperlakukan setara di Australia,” katanya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pada Kamis (11/6) meminta Australia mengambil langkah-langkah untuk melindungi keselamatan warganya di sana setelah insiden rasis akibat penyebaran virus corona.
Dikutip dari CGTN, desakan tersebut menyusul peringatan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan tentang risiko yang bisa dihadapi pelajar China jika bepergian ke negara itu.
Para pelajar China diminta mempertimbangkan kembali jika memilih Australia sebagai negara tujuan studi. Peringatan serupa juga berlaku bagi wisatawan China yang diimbau untuk menghindari Australia.
Peringatan itu juga mengutip risiko diskriminasi rasial terhadap orang Asia yang ditimbulkan akibat pandemi virus corona. (HMP)
Discussion about this post