Daily News Indonesia | Jakarta –Amerika Serikat tidak memiliki rencana untuk menarik diri secara militer dari Irak, Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan kepada wartawan Pentagon pada hari Senin, menyusul laporan surat militer AS tentang persiapan penarikan.
“Tidak ada keputusan apa pun untuk meninggalkan Irak,” kata Esper, ketika ditanya tentang surat itu.
“Tidak ada keputusan yang dibuat untuk meninggalkan Irak. Periode,” katanya kepada wartawan.
Surat itu, yang dikutip oleh kantor-kantor berita dan media AS, dikirim ke militer Irak oleh Brigadir Jenderal Korps Marinir AS William H Seely III, komandan jenderal Satuan Tugas Irak, koalisi militer pimpinan AS melawan ISIL.
Seorang jenderal top AS mengatakan kepada wartawan bahwa surat itu adalah rancangan dokumen dengan kata-kata yang buruk yang dimaksudkan hanya menggarisbawahi peningkatan pergerakan pasukan.
“Kata-katanya buruk, menyiratkan penarikan. Bukan itu yang terjadi,” Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan kepada sekelompok wartawan, menekankan tidak ada penarikan yang direncanakan.
“Ini kesalahan dari McKenzie,” kata Milley kepada wartawan, merujuk pada komandan Komando Sentral AS Jenderal Frank McKenzie.
“Panjang dan pendeknya adalah: Ini adalah kesalahan jujur oleh orang-orang yang mencoba melakukan hal yang benar dalam situasi yang sangat dinamis, dll. Seharusnya tidak dikirim,” katanya, seraya menambahkan bahwa dokumen yang tidak ditandatangani adalah rancangan yang dikirim untuk mendapatkan masukan dari pejabat Irak.
“Itu (draf surat) dikirim ke beberapa orang penting militer Irak untuk mengoordinasikan pergerakan udara, dll. Kemudian ia berpindah dari tangan pria itu ke tangan pria lain dan kemudian jatuh ke tangan Anda. Sekarang, itu kerfuffle.”
Esper menambahkan AS masih berkomitmen untuk melawan ISIL di Irak, bersama sekutu dan mitra AS.
Laporan itu muncul sehari setelah parlemen Irak mendesak pemerintah untuk mengusir pasukan asing menyusul pembunuhan AS terhadap jenderal Iran Qassem Soleimani di Baghdad.
Pengurus sementara Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi mengatakan kepada duta besar AS untuk Baghdad pada hari Senin bahwa kedua negara perlu menerapkan resolusi tersebut, kantor perdana menteri mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Militer AS mengatakan ada sekitar 5.000 tentara AS di Irak. (HMP)
Discussion about this post