Daily News Indonesia | Jakarta – Seorang aktivis lingkungan hidup dibunuh di Medan baru-baru ini. Ini terulang di Brazil, seorang pemimpin pribumi terbunuh dan seorang lainnya terluka ketika para penebang diduga menyergap mereka di negara bagian Maranhao, Brazil timur laut.
Serangan itu terjadi pada hari Jumat ketika dua anggota kelompok yang dikenal sebagai “Penjaga Hutan” meninggalkan desa mereka untuk mencari air. Lima pria bersenjata mendekati dan segera mulai menembaki mereka, menurut Sekretaris Hak Asasi Manusia Maranhao.
Salah satu pemimpin adat, Paulo Paulino Guajajara, ditembak di leher dan mati. Orang kedua ditembak di bagian belakang tetapi mampu melarikan diri, menurut Survival International, sebuah organisasi pro-pribumi nirlaba.
Menteri Kehakiman dan Keamanan Publik Brasil Sergio Moro menyebut insiden itu sebagai kejahatan “mengerikan”.
“Kami tidak akan menyayangkan upaya untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan serius ini ke pengadilan,” kata Moro dalam .
Polisi Federal Brazil mengatakan mereka akan menyelidiki serangan itu.
Guajarara adalah suku asli yang bekerja untuk melindungi hutan hujan. Kelompok ini terus menerus diancam oleh para penebang yang menurut para ahli telah mengambil keuntungan dari berkurangnya kontrol dan kurang pengawasan untuk merebut kendali atas lahan hutan. (HMP)
Discussion about this post