Daily News|Jakarta – Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad merilis surat terbuka kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengenai virus corona.
Dalam surat yang diunggahnya di Twitter, Ahmadinejad menyatakan bahwa corona adalah “perang biologi”, dan meminta badan PBB itu menginvestigasi laboratorium yang bertanggung jawab.
Mahmoud Ahmadinejad sama sekali tidak menyertakan bukti klaimnya di surat terbuka kepada Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dilansir Newsweek Rabu (11/3/2020), mantan Presiden Iran berusia 63 tahun itu menyembulkan teori konspirasi bahwa virus corona merupakan senjata biologi.
Berbagai klaim muncul ketika virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu mulai merebak di Wuhan, China, pada Desember tahun lalu. Salah satu yang paling terkenal adalah anggapan bahwa patogen itu adalah buatan laboratorium militer China yang berlokasi di Wuhan.
Teori konspirasi lain yang muncul adalah fakta bahwa Iran dan China mengalami dampak besar karena virus adalah plot dari Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data yang dipaparkan Center for Systems Science and Engineering Universitas John Hopkins, terdapat 9.000 kasus innfeksi di Iran. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.959 di antaranya berhasil sembuh.
Meski begitu, 354 orang dilaporkan meninggal karena SARS-Cov-2. Dalam kicauannya sembari mengunggah surat kepada Tedros, Ahmadinejad memuji WHO yang terus berkomitmen memelihara umat manusia.
Politisi yang pernah berkuasa sejak 2005 hingga 2013 itu mengakui, sejumlah negara tidak bertindak cukup cepat yang berakibat virus itu mewabah.
Namun, dia menyebut bahwa pembawa virus tersebut adalah laboratorium yang tidak diketahui.
“Pihak yang bertanggung jawab menyebabkan perang biologi ini tak boleh dikesampingkan,” katanya.
Ahmadinejad kemudian mendesak WHO untuk mengientifikasi laboratorium yang memproduksi sekaligus menyebarkannya, termasuk kelompok yang mendukung “senjata biologi ini”.
Dia menuturkan, diperlukan penyebaran informasi yang tidak memihak mengenai para pelaku yang menyebarkan virus ini demi mengendalikan wabah.
“Saya tak ragu berkata mobilisasi publik dari pemerintah negara isa mengisolasi penjahatnya, dan melindungi manusia dari penyakit ini,” jelasnya.
WHO pada Rabu mengumumkan virus corona sebagai pandemi global, yang artinya patogen itu sudah menyebar ke berbagai tempat di seluruh dunia. (HMP)
Discussion about this post