Daily News|Jakarta – Empat mantan Presiden Amerika Serikat mengecam keras demonstrasi yang dilakukan oleh pendukung petahana Presiden AS, Donald Trump.
Pendukung Trump berdemonstrasi yang berujung kerusuhan di Gedung Capitol, Washington, Rabu (6/1/2021) waktu setempat.
Mereka berunjuk rasa menentang peresmian Joe Biden sebagai Presiden AS, sekaligus protes atas kegagalan Trump meneruskan kekuasaannya.
Akibat demonstrasi tersebut, 4 orang dikabarkan meninggal. Satu tertembak dan tiga lainnya karena alasan medis.
Sedangkan 51 orang lainnya ditangkap. Kejadian ini membuat mantan Presiden AS, George W Bush, Barack Obama, Bill Clinton dan Jimmy Carter geram.
Bush mengungkapkan kejadian ini menyakitkan dan membuat hatinya patah.]
“Laura dan saya menyaksikan adegan kekacuan yang terjadi di kursi pemeintah Negara kita dengan tidak percaya dan cemas,” ujarnya dikutip dari Anadolou Agency.
“Ini pemandangan yang menyakitkan dan memilukan. Beginilah hasil pemilu diperdebatkan di republik pisang, bukan republik demokratis milik kami,” tambahnya.
Sementara itu, Obama menegaskan kekerasan dan penyerbuan yang terjadi bukanlah sebuah kehormatan dan sesuatu yang memalukan untuk AS.]
“Sejarah akan mengingat hari ini mengenai kekerasan di Capitol, dihasut oleh presiden yang terus berbohong tanpa dasar tentang hasil pemilihan yang sah, sebagai momen penghinaan dan aib besar bagi bangsa kita,” katanya.
Sedangkan Clinton menilai tragedi sebagai penyerangan yang belum pernah terjadi terhadap Capitol, Konsitusi dan negara AS.
“Penyerangan ini dipicu oleh lebih dari empat tahun racun politik menyebarkan informasi salah yang disengaja, menabur ketidakpercayaan dalam sistem kami dan mengadu domba masyarakat AS satu sama lain,” katanya.
“Korek telah dibakar oleh Donald Trump dan pendukungnya yang paling bersemangat, termasuk di Kongres, yang ingin memutarbalikkan hasil dari pilpres yang gagal dimenangkannya,” lanjut Clinton.
Jimmy Carter, yang memimpin AS dari 1977 hingga 1980 mengatakan penyerbuan tersebut sebagai tragedy nasional dan tak mencerminkan AS sebagai suatu bangsa.
“Kami bergabung dengan seluruh masyarakat berdoa demi tercapai resolusi, sehingga negara kami bisa cepat pulih dan menyelesaikan pemindahan kekuasaan,” ujarnya. (HMP)
Discussion about this post