Daily News|Jakarta – Di tengah suasana lebaran masyarakat dicegah melakukan perjalanan baik untuk mudik dan keperluan lain antar-kota, maka kedatangan ratusan TKA China di Indonesia tidak melalui prokes serta potensinya untuk meningkatkan kasus-kasus baru pandem Covid-19 telah menimbulkan kemarahan rakyat.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau masyarakat tidak mudik dan melakukan perjalanan pada momen Idul Fitri 1442 Hijriah.
Sebab, katanya saat ini Indonesia masih menghadapi risiko meluasnya penyebaran Covid-19 dan lonjakan kasus.
Namun, dalam kedatangan berduyun-duyun TKA China justru Menteri Luhut berusaha membela kebijakannya. Tidak untuk rakyat sendiri, kata netizen.
“Berkumpul bersama keluarga tercinta memang menjadi satu ritual yang kita semua tunggu-tunggu di hari raya. Namun dengan kondisi pandemi yang belum kunjung usai seperti saat ini, kita harus menahan diri,” ujar Luhut, dikutip dari video yang diunggah melalui akun Instagram miliknya @luhut.pandjaitan, Kamis (13/5/2021).
“Sekali lagi untuk tidak mudik dan melakukan perjalanan demi menjaga kebersamaan kita dengan keluarga dan sanak saudara lebih lama lagi,” ucapnya. Luhut mengatakan, hampir semua negara sudah menerapkan pembatasan mobilitas masyarakat.
Penelitian membuktikan, jika banyak terjadi kerumunan maka dua pekan setelahnya kasus Covid-19 akan meningkat signifikan.
“Hampir semua dunia sekarang, sudah melakukan hal-hal semacam ini. Karena telah terlihat bukti bahwa kalau terjadi pergerakan yang banyak, kumpul yang banyak, melanggar protokol kesehatan, pasti dua minggu kemudian akan terjadi kenaikan secara eksponansial, infeksi dalam lingkungan atau klaster baru,” kata Luhut.
Selain itu, Luhut juga mengimbau agar masyarakat bersilaturahmi sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
“Dengan spirit kemenangan marilah kita tetap menjalankan silaturahmi dengan terus saling menjaga satu sama lain, melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah,” kata Luhut.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mewanti-wanti masyarakat untuk tidak melakukan silaturahmi secara fisik saat Lebaran. Sebab, kontak dekat seperti bersalaman atau berpelukan yang terjadi dalam silaturahmi fisik berpotensi besar menularkan virus corona.
“Jangan lakukan silaturahmi fisik. Ketahuilah jika kita masih memaksakan untuk bertemu dalam rangka silaturahmi fisik, baik dengan keluarga atau kerabat di mana pun, maka kemungkinan besar kita dapat tertular dan menularkan virus Covid-19,” kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/5/2021).
Agar tidak membahayakan diri dan keluarga dengan silaturahmi fisik, Wiku menyarankan masyarakat bersilaturahmi secara virtual dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. “Saya mohon kepada seluruh masyarakat untuk betul-betul dapat menyadari bahwa ada banyak cara yang mudah untuk menekan penularan, yaitu dengan tetap melakukan silaturahmi di hari raya secara virtual,” ujarnya.
Selain melarang silaturahmi fisik, Wiku juga meminta kegiatan open house atau halalbihalal di lingkungan kantor atau komunitas ditiadakan.
Sampai hari pertama dan kedua berlangsung, kedatangan ratusan TKA China masih terus terjadi di Bandara Soekarno-Hatta.
Ini tak terjelaskan oleh Menteri Luhut, kata netizen. (DJP)
Discussion about this post