Daily News Indonesia – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kurang paham soal pemberian hibah ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) lebih besar disbanding pemberian hibah ke Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Demikian disampaikan Plt Kabiro Dikmental DKI Jakarta Aceng Zaini menangapi kritikian Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI dari F-PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo yang dikutip KBA News, Sabtu, 6 November 2021.
“MUI DKI Jakarta itu wadah dari seluruh Ormas Islam yang ada di DKI, induknya itu, majelis tingginya itu di MUI. NU kan Ormas, MUI lembaganya. Makanya induknya kan di MUI bukan di NU dan Muhammadiyah,” ujar Aceng Zaini.
Menurut Aceng Zaini, apa yang disampaikan oleh PSI itu, merupakan hak dewan untuk mengusulkan adanya naik atau turun suatu anggaran.
Ia juga menyebut dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 35 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial bahwa pemberian dana hibah itu tidak terikat.
“Hibah itu tidak terikat dan tidak terus menerus, tapi karena ini (NU dan Muhammadiyah-red) Ormas besar harus kita akomodir sesuai dengan kemampuan daerah. Sementara MUI adalah induk dari semua Ormas Islam yang ada di Jakarta,” ujarnya.
MUI DKI Jakarta memang mendapat dana hibah tahun anggaran 2021 Rp 10,6 miliar, PWNU Jakarta Rp 2,07 miliar, dan PW Muhammadiyah Jakarta Rp 1,89 miliar.
Menurut Anggara Wicitra Sastroamidjojo besaran dana hibah antara MUI, NU, dan Muhammadiyah itu sangat timpang.
“Jika kita lihat dalam rancangan, hibah PWNU Jakarta senilai Rp 2,07 miliar dan PW Muhammadiyah Jakarta senilai Rp 1,89 miliar sangat timpang dibanding misalkan kepada MUI Jakarta sebesar Rp 10,6 miliar.” kata Anggara saat dalam rapat Pra Pembahasan KUA PPAS 2022 kemarin.
Oleh karena itu, ia pun mendorong Pemrov DKI Jakarta untuk penambahan hibah ke NU dan Muhammadiyah Jakarta.
Pasalnya lanjut dia, dua organisasi besar ini, memiliki banyak cabang seperti lembaga pesantren, madrasah, sekolah, perguruan tinggi, klinik hingga rumah sakit.
“Kita bisa membandingkan organisasi NU dan Muhammadiyah dengan MUI karena ketiga lembaga ini juga dapat pendanaan dari APBN,” jelasnya.(kba)
Discussion about this post