Daily News|Jakarta – Tiada hentinya setiap hari KPK menghadapi prahara berkaitan dengan tes pegawai yang dilakukan dalam rangka perubahan status pegawai menjadi ASN yang dinlai parsial, diskriminatif, Islamphobia, dan rasis.
Kemarin diberitakan 75pegawai yang tak lulus tes akan dipecat. Ibarat menegakkan benang basah, hari ini KPK mengeluarkan pernyataan membantah pemecatan itu, bahwa mereka hanya dinon-aktifkan. Sama saja.
Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah menonaktifkan pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). TWK merupakan proses alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), tulis media.
“Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya,” begitulan anggapan publik dan aktifis anti korupsi serta masyarakat umum menanggapi keberadaan KPK yang telah kehilanan jati-dirinya bahkan diperkirakan berubah menjadi ‘pelindung koruptor’.
Kenapa? Karena figure-figur berintegritas, kompeten, dan jujur sudah tak diperlukan oleh KPK. Ada kekuatan besar di panggung kekuasaan yang kini memainkan drama itu, kata netizen.
Jadi, bagaimana status 75 pegawai KPK yang dinyatakan tak lulus itu? Jangan khawatir, masih ada jalan yang bisa ditempuh dengan mengajukan kasus ini ke PTUN, dengan bukti-bukti pertanyaan tes itu yang terbukti rasis, diskriminatif, anti-Islam dan melanggar privasi.
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, sebanyak 75 pegawai KPK yang tidak lulus TWK tersebut bukan dinonaktifkan. Namun, pelaksanaan tugas mereka berdasarkan arahan langsung dari atasan.
“Dapat kami jelaskan bahwa saat ini pegawai tersebut bukan nonaktif karena semua hak dan tanggung jawab kepegawaiannya masih tetap berlaku,” kata Ali kepada Kompas.com, Selasa (11/5/2021).
“Pelaksanaan tugas pegawai yang bersangkutan untuk selanjutnya berdasarkan atas arahan atasan langsung yang ditunjuk,” ucap dia. KPK pun telah menyampaikan salinan SK (Surat Keputusan) tentang hasil asesmen TWK kepada atasan masing-masing untuk disampaikan kepada 75 Pegawai yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
Artinya, dipakai atau tidak dipakai mereka kini tergantung pada pimpinan KPK, bukan lagi berdasarkan mandat UU. Ini tragis, ujar penggiat anti-korupsi.
Ali berkilah dengan menyatakan, penyerahan tugas ini dilakukan semata-mata untuk memastikan efektivitas pelaksanaan tugas di KPK.
“Agar tidak terkendala dan menghindari adanya permasalahan hukum berkenaan dengan penanganan kasus yang tengah berjalan,” ucap dia. KPK, kata Ali, saat ini tengah berkoordinasi secara intensif dengan Badan Kepegawaian Negara dan Kemenpan RB terkait dengan tindak lanjut terhadap 75 pegawai yang dinyatakan tidak memenuhi syarat.
“KPK berharap dukungan media dan masyarakat untuk mengawal agar semua proses alih status pegawai KPK menjadi ASN bisa berjalan sesuai prosedur dan tepat waktu,” harap Ali.
Sebelumnya, sebanyak 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan resmi dibebastugaskan. Hal tersebut berdasarkan SK tertanggal 7 Mei 2021 ditandatangani Ketua KPK Firli Bahuri yang ditetapkan di Jakarta.
Adapun SK tersebut menetapkan keputusan Pimpinan KPK tentang hasil asesmen TWK yang tidak memenuhi syarat dalam rangka pengalihan pegawai KPK menjadi pegawai ASN.
Empat poin yang tercantum dalam surat tersebut yakni Pertama, menetapkan nama-nama pegawai yang tersebut dalam lampiran surat keputusan ini, tidak memenuhi syarat dalam rangka pengalihan pegawai KPK menjadi pegawai ASN.
Kedua, memerintahkan kepada pegawai sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu agar menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada atasannya langsung sambil menunggu keputusan lebih lanjut.
Ketiga, menetapkan lampiran dalam keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Keempat, keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Salinan keputusan tersebut disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Dewan Pengawas KPK, dan bagi yang bersangkutan.
Selamat tinggal KPK, kata netizen. (DJP)
Discussion about this post