Daily News | Jakarta – Ketua Umum Forum Ka’bah Membangun (FKM) yang juga Koordinator Simpul Relawan Anies Kuning Ijo Biru (KIB) Habil Mararti menyatakan, setelah lebih dari 75 tahun merdeka, cita-cita kemerdekaan yang digariskan oleh para pendiri negara belum terwujud malah sepertinya makin jauh dari harapan rakyat.
Dia menyatakan hal itu dalam acara Ngaji Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Islam Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Senin, 22 Mei 2023. “Tema acara itu adalah Bersatu untuk Perubahan. Sebagai tanda mahasiswa juga inginkan melakukan perubahan,” kata Humas FKM/KIB Andrianto Andri kepada KBA News, Selasa, 23 Mei 2023.
Acara yang merupakan kerjasama antara FISIP Unismuh dengan Relawan KIB/FKM itu dibuka oleh Wakil Rektor III Unismuh Muhammad Taher dan menampilkan empat narasumber yang dikenal publik yaitu Pengamat Sosial Politik yang juga filsuf kondang Rocky Gerung, Mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Dosen Unismuh Andi Luhur Prianto dan Aktivis Politik Andi Sinulingga.
Menurut Habil, cita-cita kemerdekaan seperti yang tertulis dalam Konstitusi Negara UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa bagai makin jauh dari terwujud. Kesejahteraan dan kecerdaskann rakyat merupakan barang mewah yamg sangat sulit untuk diraih, kalau tidak bisa disebut mustahil.
Negara, kata mantan Bendahara DPP PPP tersebut, gagal untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan itu. Rakyat bahkan seperti masih hidup dalam zaman penjajahan. Tetap miskin, terbelakang dan bodoh. Yang berganti cuma yang memerintah. Dulu Indonesia diperintah oleh orang asing sebagai penjajah sekarang diperintah oleh bangsa sendiri.
Gadaikan rakyat
Hal itu terjadi, kata Mantan Anggota DPR RI itu, karena para penguasa telah menggadaikan masa depan rakyat itu kepada oligaki dan pengusaha rakus. Malah saat ini ada gejala pengusaha menjadi penguasa yang cuma berpikir untuk keuntungan sendiri tanpa memikirkan nasib rakyat banyak. Tidak ada dalam pikiran mereka ingin mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
Mereka, tambah Habil, megambil semua sumber daya alam negara untuk kepentingan sendiri atau untuk digadaikan kepada negara asing. Ini terlihat dalam kasus nikel, sawit, batubara juga dalam masalah mobil listrik. Orientasi mereka cuma keuntungan untuk memenuhi nafsu rakus dan tamak mereka. Tida perduli rakyat sengsara atau makin menderita.
Maka, kata Habi, perubahan harus terjadi. Jangan biar manusia tamak dan rakus itu terus berkuasa. Rakyat haris disadarkan bahwa perubahan nasib mereka akan ditentukan oleh orang yang menawarkan kehidupan yang lebih baik. Orang itu, kata Habil adalah Anies Baswedan, Bakal Capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
“Hanya Anies yang konsisten berjuang untuk kepentingan rakyat banyak, dengan rekam jejaknya yang teruji saat jadi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Anieslah yang layak memimpin Indonesia sehingga kita bisa berubah total menjadi lebih baik, terhormat dan tidak lagi dikuasai asing baik secara politik maupun ekonomi,” demikian Habil Marati. (HMP)
Discussion about this post