Daily News Indonesia – Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 masih terbilang cukup lama. Namun, tensi politik elektoral sudah mulai terangsang, seiring munculnya nama-nama potensial yang dirilis berbagai lembaga survei. Salah satunya adalah Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta itu digadang-gadang bakal menjadi salah satu figur calon presiden (Capres) unggulan penerus Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menariknya, elektabilitas Anies yang moncer ini turut disertai dengan dukungan masyarakat.
Dukungan demi dukungan sekelompok masyarakat mulai diekspresikan dalam bentuk deklarasi dan membentuk barisan pendukung Sang Gubernur. Dan ini terus massif dari ujung barat hingga timur Indonesia.
Sebut saja, deklarasi relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) pada Rabu, 20 Oktober 2021 yang menjadi titik awal kemunculan kelompok relawan Anies for Presiden 2024 di sejumlah daerah.
Mengenai hal ini, Dosen Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) Ajeng Widya Prakasita, M.A menilai, keriuhan dukung mendukung kandidat, seperti Anies dengan kelompok relawannya menunjukkan tingginya partisipasi politik masyarakat jelang Pilpres 2024.
“Dukungan dini para relawan kepada Pak Anies yang dilalukan secara suka rela ini, kalau dilihat dari esensi politik dan demokrasi sangat bagus yaa. Artinya mulai terbentuk partisipasi politik (di kalangan masyarakat) Indonesia,” ucap Ajeng kepada KBA News, Rabu, 8 Desember 2021.
Di sisi lain, kata dia, kemunculan kelompok relawan Anies juga mengindikasikan, jika kinerja selama empat tahun terkahir memimpin Ibu Kota dianggap bagus, sehingga layak untuk didukung mejadi Presiden di 2024.
“Apa yang menjadi trigger relawan ini? Mungkin dukungan relawan ini bisa jadi terkait langsung dengan prestasi Pak Anies di Jakarta. Karena Pak Anies ini kan yang saya ketahui punya jejak prestasi yang riil, nyata adanya,” jelasnya.
Begitu juga dengan kinerja penanggulangan Covid-19, di mana Anies dengan sejumlah kebijakannya berhasil membawa DKI Jakarta sebagai salah satu provinsi tersukses dalam menekan angka penyebaran virus Corona.
“Ini yang saya ingin katakan, bahwa dalam kondisi Covid-19, masyarakat mulai melek tehadap pemimpin. Mungkin mereka melihat kinerja Pak Anies ini bagus, sampai bisa membuat Jakarta nol kamatian Covid-19 dalam beberapa hari. Mungkin mereka melihat data itu menjadi bagian hal baru di politik,” imbuh Ajeng.
Respons serupa juga datang dari Akademisi Universitas Al Azhar Ujang Komarudin yang menilai, maraknya dukungan terhadap Anies pada Pilpres 2024 mendatang sangat realistis. Sebab, selain kinerja, Anies juga disebut memiliki modal elektabilitas yang cukup tinggi.
“Jika dilihat dari elektabilitasnya dan dilihat dari banyak dukungan dari relawan-relawan, Anies kelihatannya mendapat tempat tersendiri dari rakyat,” ucap Ujang seperti dibritakan KBA News, Kamis, 11 November 2021.
Terlebih, menurut Ujang, elektabilitas Anies dalam berbagai survei terbaru selalu bertengger di tiga besar figur bakal Capres potensial di 2024. “Karena disetiap survei, Anies selalu masuk tiga besar, imbuh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.
Survei Terbaru
Tercatat sudah ada 3 lembaga survei yang merilis hasil temuan terbaru terkait figur capres potensial menuju Pilpres 2024 akhir pekan kemarin. Di antara nama-nama besar, Gubernur Anies adalah salah satunya.
Melansir survei Indonesia Political Opinion (IPO) pada Sabtu, 4 Desember 2021, tercatat elektabilitas Anies mengalami peningkatan pesat di angka 21,3 persen. Dengan angka itu, ia berhak menempati urutan pertama dan diprediksi memiliki peluang besar memenangkan Pilpres 2024.
Di urutan ke-2, ada Menteri Prawisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno dengan tingkat keterpilihan sebesar 13.8 persen, disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang harus puas di posisi 3 karena hanya membukukan dukungan 11,6 persen.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mampu meraih elektabilitas 10.2 persen mengacu survei IPO berhak menduduki posisi ke-4 klasemen Capres potensial di 2024.
Adapun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang sepat memuncaki papan survei harus rela posisinya tergusur dari 3 besar. Sebab, jika Pilpres dilaksanakan hari ini, elektabilitas Prabowo hanya sebesar 8,4 persen.
Meski demikian, Prabowo ternyata unggul di hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Minggu, 5 Desember 2021. Dari simulasi 3 nama calon presiden, Prabowo berhasil memperoleh dukungan 35,5 persen dan keluar sebagai pemenang, disusul Ganjar sebesar 30,0 persen.
Sementara elektabilitas Anies yang meroket di survei IPO sedikit menurun pada hasil survei Indikator. Namun begitu, elektabilitas orang nomor 1 di DKI Jakarta itu masih tetap bertengger di 3 besar Capres potensial pada Pilpres 2024 setelah mencatatkan dukungan sebesar 23,7 persen.
Indikator juga melakukan simulai 3 pasangan Capres-Cawapres dalam survei terbarunya. Simulasi pertama, Gubernur Anies dipasangkan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Kemudian pasangan Ganjar dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, serta pasangan Prabowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Hasilnya, pasangan Anies-Erick memperoleh dukungan sebesar 28,2 persen, kalah tipis atas pasangan Prabowo-Puan yang keluar sebagai pemenang dengan dukungan sebesar 29,6 persen.
Adapun pasangan Ganjar-Airlangga menempati urutan kedua yang memperoleh dukungan sebesar 28,8 persen. Responden tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 13,5 persen.
“Ini betul-betul statistically, neck to neck, kita engga tau lagi siapa yang unggul karena perbedaannya sangat tipis tiga pasangan ini, ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan survei secara daring, Minggu, 5 Desember 2021.
Simulasi kedua, Indikator menduetkan Gubernur Anies dengan Menteri Prawisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (Anies-Sandi), menghadapi pasangan Ganjar-Erick dan pasangan Prabowo-Puan.
Hasilnya, pasangan Ganjar-Erick mendapatkan dukungan tertinggi dengan angka 31,1 persen, terpaut tipis dengan pasangan Anies-Sandi yang mendapat dukungan 30,8 persen. Adapun, pasangan Prabowo-Puan dalam simulai ini hanya mendapat dukungan sebesar 28,1 persen. Sebanyak 10 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
Lembaga survei lainnya yang juga merilis temuan terbarunya adalah Polmatrix Indonesia. Dalam survei itu, Prabowo diunggulkan dengan tingkat keterpilihan sebesar 19,5 persen diikuti oleh Ganjar 19,2 persen.
Elektabilitas Gubernur Anies merujuk hasil survei Polmatrix Indonesia yang dirilis pada Minggu, 5 Desember 2021 kemarin berada di angka 10,6 persen. Dengan angka itu, ia masih tetap konsisten masuk tiga besar Capres 2024 potensial di Pilpres 2024. (kba)
Discussion about this post