Daily News|Jakarta – Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution serius untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan, Sumatera Utara, pada 2020. Meski begitu, Pilkada Medan dinilai tidak akan hanya diikuti satu pasang calon wali kota dan wakil wali kota.
“Kalau saya sih melihat untuk peluangnya, pasti akan ada lawan. Jarang sekali pilkada itu calon tunggal. Bobby pasti punya pesaing,” kata Direktur Eksekutif Jaringan Survei Indonesia (JSI) Fajar S Tamin saat dihubungi Daily News Indonesia, Jumat (13/9).
Menurut Fajar, pilkada dengan calon tunggal lazimnya terjadi, karena kuatnya petahana. “Biasanya calon tunggal itu petahana yang memang terlalu kuat. Orang untuk melawan agak takut. Tapi untuk penantang jarang enggak ada lawan,” ucap Fajar.
Untuk diketahui, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin memutuskan tidak akan maju Pilkada Medan. Dzulmi justru mendorong anak-anak muda untuk bersaing. Dengan begitu diharapkan ada perubahan fundamental di Medan.
Riset
Fajar mengungkap, Bobby memerlukan riset dan penelitan sejak dini. Bagi Fajar, tak terlalu mudah memang bagi Bobby untuk memenangkan pesta demokrasi lima tahunan di Medan. “Banyak kemudahan mengatrol Bobby. Tapi jelas harus ada riset dan penelitan,” demikian Fajar.
Sebagai contoh, Fajar menjelaskan, Bobby maupun timnya harus mengetahui titik kelemahan dan kekuatannya secara figur. Selain itu juga keinginan atau aspirasi masyarakat Medan. “Tentu pasti ada isu-isu yang perlu disiapkan dari sekarang. Semua itu hanya bisa diketahui lewat suvei,” ucap Fajar.
Dalam memenangkan suatu pilkada, menurut Fajar, kandidat wajib memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi. Ditambah lagi tingkat kesukaan publik terhadap calon pemimpin daerah. “Tapi sekali lagi, sulit kita membaca kalau belum ada riset secara rinci,” tandas Fajar.
Discussion about this post