Jakarta – Era revolusi industri 4.0, adalah era persaingan global yang tak lagi mengenal batas dan teritori. Ini era digitalisasi dunia. Di era ini, generasi milenial punya peranan penting dalam merebut peluang dan tantangan. Indonesia punya modal besar untuk itu. Jadi pemenang dalam persaingan global. Kuncinya adalah inovasi dan kreativitas. Dan, generasi milenial ada di garda depannya. Diperlukan dukungan kuat dari pemerintah, baik dari sisi regulasi maupun program konkrit.
Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Reydonnyzar Moenek mengatakan itu dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta di Jakarta, Rabu (4/12). Menurut Donny-demikian panggilan akrab dari mantan juru bicara Menteri Dalam Negeri ini, Indonesia memiliki posisi strategis dalam percaturan global. Dengan populasi 267 juta orang penduduk, ditambah statusnya sebagai anggota G-20, serta Negara kunci ASEAN, Indonesia dipandang sebagai negara pentin. Belum lagi predikat Indonesia sebagai negara demokratis terbesar ke-3 dan negara mayoritas muslim terbesar yang menghargai kebhinekaan serta kaya akan sumber daya alam.
” Ini jadi modal penting di era revolusi industri 4.0 untuk merubah sebuah tantangan dan hambatan menjadi peluang,” katanya.
Diperlukan manajemen stratejik, kata dia yang bertumpu pada inovasi dan kreativitas. Dalam kontek ini generasi milenial ada di garda depannya. Tugas Negara saat ini adalah mendorong dan mendukung para generasi milenial untuk berkreativitas dan berinovasi.
“Jadi adik-adik sekarang, anak-anak melineal sekarang harus memiliki kreatifitas dan inovasi tinggi agar pada 1 abad Indonesia pada tahun 2045 menjadi kunci dan penggerak utama bangsa dan negara ini,” ujarnya.
Donny menambahkan, generasi milenial harus optimistis. Sebab katanya ada 113 juta skill workers yang diperlukan. Terlebih lagi mulai dari tahun 2020 sampai dengan 2030, Indonesia akan mengalami masa puncak bonus demografi.
” Angkatan kerja kita akan semakin didominasi generasi milenial. Perekonomian Indonesia harus tumbuh maksimal selama periode ini. Pada tahun 2030 tersebut, Indonesia akan rangking 10 perekonomian dunia,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, generasi milenial harus punya inisiatif dan terobosan untuk mengisi market opportunity pada periode 2020-2030 tersebut. Sementara tugas pemerintah adalah memperbaiki sistem pemerintahannya sehingga bisa lebih efektif dan efisien.
” Yang harus diperbaiki adalah efektifitas pemerintahan, dan peningkatan kualitas SDM dan penguasaan Iptek. Jadi jangan batasi cita-cita hanya untuk menjadi Pegawai Negeri, sementara di luar peluang untuk menjadi entrepreneur lebih besar. Spirit kewirausahaan inilah potensi dan peluang yang harus terus diasah,” ujarnya.
Menurut Donny, era revolusi industri 4.9, adalah masa perlombaan semua negara dan oran. Ini peluang bagi semua anak negeri untuk berlomba demi masa depan bangsa. Tapi di sisi lain negeri ini dihadapkan pada data pendidikan yang mencatat bahwa 51,5% warga Negara hanya lulusan SD dan tidak tamat SD.
” Jawabannya adalah transformasi. Transformasi inilah yang perlu kita giatkan bersama, salah satunya dengan melakukan kerjasama-kerjasama di bidang pendidikan dengan perguruan tinggi. Sekali lagi, kita semua harus optimis akan masa depan,” kata mantan Direktur Jenderal Bina Keuangan Kementerian Dalam Negeri ini.
Discussion about this post