Daily News|Jakarta – Kepolisian menyelidiki laporan terhadap Anggota DPD RI asal DKI Jakarta, Fahira Idris, terkait hoaks Virus Corona (Covid-19).
Laporan itu sendiri diketahui dibuat oleh Ketua Umun Cyber Indonesia Muannas Alaidid, Minggu (1/3).
Dengan cepat Polisi bergerak jika ada pihak-pihak yang berseberangan dengan pemerintah, meskipun Fahira sebagai anggota DPD memiliki kekebalan parlemen.
“Kemarin sudah kita terima dan saat ini masih didalami oleh Krimsus Polda Metro Jaya karena memang baru satu hari,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Bogor, Senin (2/3).
Nantinya, kata Yusri, penyidik bakal memanggil pelapor, dalam hal ini Muannas untuk dimintai klarifikasi atas laporan yang dibuatnya.
Selain pihak pelapor, penyidik juga kemungkinan bakal memanggil Fahira selaku pihak terlapor dalam laporan tersebut.
“Jadi ini masih dalam penyelidikan, kita tunggu saja nanti bagaimana perkembangan dari penyidik mendalami laporan tersebut,” ujar Yusri.
Sebelumnya, Fahira dilaporkan oleh Muannas terkait berita bohong atau hoaks ihwal pengawasan virus corona (Covid-19) di berbagai wilayah di Indonesia. Hoaks itu diunggah oleh akun twitter @FahiraIdris.
Barang bukti yang disertakan dalam laporan itu yakni dua lembar print out tangkapan layar dan satu flashdisk berisi link URL.
Laporan itu teregister dalam laporan nomor LP/1387/III/Yan.2.5/ 2020/SPKT/PMJ tertanggal 01 Maret 2020.
Pasal yang dilaporkan dalam laporan itu yakni Pasal 14 dan 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 ayat 2 Jo. Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang 19 Tahun 2016 tentang ITE.
Sebelumnya, Fahira berkicau soal keberadaan ratusan pasien yang diawasi Virus Corona. Ia pun menyertakan tautan media daring dengan judul, “BIKIN Kaget! Ada 136 Pasien Pengawasan Virus Corona di Indonesia, Jakarta Paling banyak”.
“Astagfirullah BIKIN KAGET! Ada 136 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di Indonesia – DKI Jakarta 35 orang, Bali 21 orang, Jateng 13 orang, Kepri 11 orang, Jabar 9 orang, Jatim 10 orang, Banten 5 orang, Sulut 6 orang, Jogya 6 orang, Kaltim 3 orang,” Kicau Fahira.
Warganet kemudian ramai-ramai menudingnya menyebar hoaks. Tagar #TangkapFahiraIdris pun menduduki peringkat atas di Indonesia. Kicauan Fahira itu kemudian dihapus. Media online itu juga mengganti judul dan beberapa bagian kontennya.
“Judul Berita ini telah diralat dan diubah dari tadinya berjudul BIKIN Kaget! Ada 136 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di Indonesia, Jakarta Paling banyak,” demikian pernyataan media tersebut.
Fahira, melalui akun Twitter-nya, kemudian mengonfirmasi bahwa kicauan soal 136 pasien dalam pengawasan Virus Corona itu berdasarkan pemberitaan sebuah media daring. Ia pun membantah pernah menyebut ada temuan pasien Corona.
“Saya sempat posting di Twitter, link berita ‘dengan judul yang belum di ralat’, kemarin sempat viral, sudah saya hapus dan saya ganti dengan link yang sudah diralat,” ia menuturkan.
“Terduga ada 136 Pasien Dalam Pengawasan (Suspect Corona), tidak pernah Media Online tersebut atau saya menyebutkan ada ditemukan Pasien Corona,” kicaunya. (DJP)
Discussion about this post