Daily News|Jatim – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama warga Surabaya dan sekitarnya melaksanakan Salat gaib untuk almarhum Presiden ketiga RI Prof Dr BJ Habibie, di Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya, sesudah salat Subuh, Kamis (12/9/2019) tadi pagi.
Salat yang diikuti ratusan jamaah itu merupakan wujud penghormatan dan sekaligus mendoakan almarhum Habibie diampuni segala dosa-dosanya dan diterima amal ibadahnya.
Berpulangnya Prof BJ Habibie ke haribaan merupakan duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia, tak terkecuali bagi warga Jawa Timur.
“Sosok Prof Habibie adalah manusia yang terbilang langka di Indonesia yang memberikan banyak keteladanan diberbagai aspek kehidupan. Innalillahi wainna illaihi rojiun, Prof BJ Habibie telah meninggalkan kita semua,” Khofifah kepada wartawan usai menggelar salat gaib.
“Tentu menjadi tugas kita semua bagaimana menyiapkan generasi kita bisa mempunyai kemampuan intelektualitas seperti beliau, dedikasi dan pengabdian pada negerinya seperti beliau, dan bisa menyemai ilmu seperti beliau,” imbuh Khofifah.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, sosok Habibie memiliki keteladanan luar biasa. Banyak pemikiran out of the box-nya yang menjadi terobosan khususnya di bidang teknologi.
Paradigma iman dan taqwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi punya filosofi yang sangat mendalam dalam dirinya, dan itu ada pada diri almarhum. Hari ini saat Indonesia masuk dalam era making Indonesia 4.0 iptek sangat dibutuhkan, dan imtaq menurut Khofifah harus menjadi ruh dari kemampuan kompetensi yang punya dimiliki dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Semoga Allah segera menurunkan generasi penerus bangsa yang bisa mengikuti jejak teladan dan menjadi referensi kehidupan yang tercermin dari seorang BJ Habibie,” tutur Khofifah.
Khofifah mengaku menjadi saksi atas perilaku beliau yang begitu sayang pada almarhumah istrinya Hasri Ainun Besari. “Saat saya menjadi Menteri Sosial, beliau sering berkunjung ke TMP Kalibata bersimpuh berdoa di sisi pusara almarhumah isterinya dengan khusuk,” ujar Khofifah mengetahui hal itu karena ada di dalam koordinasinya.
Ketika almarhumah tiada, Habibie dari hari pertama hingga ke hari 40-nya almarhum, tiap malam beliau berdoa di sisi pusara almahumah. “Setiap ke TMP saya melihat ada buket bunga yang selalu fresh di makam Ibu Ainun,” ujar Gubernur Jatim itu.
Bahkan tepat disamping pusara Ainun sudah disiapkan ruang yang diminta BJ Habibie sebagai tempat peristirahatannya yang terakhir saat kelak dipanggil keharibaan Allah SWT.
“Saya rasa kita semua butuh referensi kehidupan kerumahtanggaan, keteladaan dari sosok beliau. Ketahanan keluarga menjadi basis ketangguhan sebagaimana dicontohkan oleh Prof BJ Habibie,” ujar Khofifah sebelum kemudian bertolak ke Jakarta guna mengikuti prosesi pemakaman Prof Habibie di TMP Kalibata, pagi ini.