Daily News Indonesia – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendorong fungsi koperasi dalam pengelolaan Kampung Susun di Jakarta. Dimana, kata Anies, pengurus koperasi di setiap Kampung Susun anggotanya harus dari penghuni.
Dia mencontohkan dengan keberadaan Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri, dimana mereka diberi kepercayaan dalam urusan pengelolaan penuh.
“Intinya, bangunannya tetap milik Pemprov DKI, tapi kami tidak bergantung pada masing-masing rumah. Kami hanya memiliki susunan yang anggotanya seluruh penghuni rumah,” kata Anies di Hotel Century Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 22 Oktober 2021 malam.
Nanti koperasi, lanjut Anies, yang mengambil kebijakan di rusun untuk menentukan iuran listrik dan lainnya.
“Hal ini mereka yang mengurus semuanya, dari memastikan kebersihan soal listrik, sehingga, air bersih dan lainnya. Mereka hidup sebagai komunitas, dan itulah contoh nyata bahwa koperasi bisa berperan penting di kawasan perkotaan,” pungkas orang nomor satu di DKI Jakarta.
Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Tahun 2021 berperan untuk mengembangkan fungsi koperasi sangat vital. Terutama untuk kawasan pedesaan yang memiliki kegiatan utama, termasuk pengelolaan sumber kekuatan alam dengan fungsi kawasan sebagai tempat wisata pedesaan.
“Sementara kami di Jakarta, sedang mendorong koperasi untuk mengelola dan mengatur kegiatan perekonomian yang ada di setiap Kampung Susun di Jakarta. Hal ini karena biasanya koperasi dianggap sukses di daerah pedesaan, maka di daerah perkotaan ini akan kita lakukan contoh bahwa koperasi juga punya peran di Jakarta,” tuturnya.
Anies menyambut baik adanya penyegaran baru yang terjadi di tubuh organisasi Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Dekopin Tahun 2021. Khususnya untuk pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi Covid-19.
“Kita selamat atas kepengurusan yang baru saja dilantik dan dikukuhkan untuk periode 2019-2024. Insya Allah sukses dalam menjalankan amanatnya. Dan kita berharap nanti proses pemulihan ekonomi tumbuh cepat, dan koperasi tumbuh lebih cepat lagi, lepas masa pandemi ini,” ungkapnya.
Diketahui, Pembangunan Kampung Susun Akuarium merupakan proyek membangun kembali rumah sederhana warga yang pernah diratakan dengan tanah pada zaman pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Kemudian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyepakati warga mengelola Kampung Susun Akuarium melalui manajemen Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri (ABM).
Penggunaan koperasi di dalam pengelolaan Kampung Susun Akuarium merupakan terobosan pertama kali digunakan selama masa pemerintahannya. Anies mengatakan nantinya pengelolaan Kampung Susun Akuarium menggunakan metode yang sama. Ada koperasi yang mengelola seluruh fasilitas di Kampung Susun itu.
“Tapi masyarakat setempat yang tinggal di situ, harus menjadi anggota koperasi, sehingga bisa terlibat langsung dalam setiap komitmen yang disepakati bersama,” kata Anies dikutip dari Antaranews.com pada Selasa, 17 Agustus 2021.
Sedangkan, Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri (ABM) Dharma Diani mengatakan kesepakatan tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani bersama Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sarjoko.
Berbeda dengan unit rumah susun sederhana sewa lainnya, pengelolaan Kampung Susun Akuarium sepenuhnya diserahkan kepada manajemen warga Kampung Akuarium, bukan oleh Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) atau pihak ketiga yang ditunjuk pemerintah.
“Berbeda, ini lebih kepada dari warga untuk warga, karena koperasi itu kan warga,” ujar Diani.
Diani mengatakan sebagai wujud “dari warga untuk warga” itu ialah setiap penghuni Kampung Susun Akuarium wajib bertanggung jawab untuk mengelola blok hunian.
“Jadi warga itu selain dia pengembang (developer) tapi juga sebagai petugas kebersihan, petugas keamanannya jadi semua di perawatan tadi, kita dari warga untuk warga. Itu sebenarnya temanya,” tutur Diani.
Tidak ada istilah “cuma-cuma” dalam kepemilikan hunian di Kampung Susun Akuarium tersebut. Tapi ada biaya pertanggungjawaban yang dikenakan pada para penghuni Kampung Susun Akuarium.
“Kalau gratis murni enggak ya karena gedung bersama nggak mungkin gratis murni karena untuk perawatan atau apa, tapi kita konotasinya bukan sewa karena lebih memiliki mereka lebih tanggungjawab untuk merawat dan lain sebagainya kan butuh biaya,” tutupnya. (Fitria).
Discussion about this post