Daily News|Jakarta – World Bank memprediksi ekonomi Indonesia tidak akan bertumbuh atau berada pada titik nol persen (zero growth) pada tahun ini. Ekonomi Indonesia bahkan lebih rendah dari beberapa negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), seperti Kamboja, Vietnam, Myanmar, dan Filipina.
Ekonom Senior Bidang Makroekonomi, Perdagangan, dan Investasi World Bank Ralph van Doorn menyatakan laju perekonomian Indonesia cenderung tidak bergerak pada tahun ini karena tekanan pandemi virus corona atau covid-19.
Sementara, ekonomi Kamboja akan tumbuh 2,5 persen dari sebelumnya 7,1 persen. Lalu, Vietnam tumbuh 4,9 persen dari sebelumnya 7 persen, Myanmar tumbuh 3 persen dan Filipina tumbuh 3 persen.
Skenario terburuk, kata Ralph, ekonomi Kamboja akan menyentuh 1 persen, Vietnam 1,5 persen, Myanmar 2 persen, Filipina minus 0,5 persen, dan Indonesia minus 3,5 persen. Sedangkan Malaysia minus 4,6 persen dan Thailand minus 5 persen.
Ralph mengatakan, tekanan ekonomi akibat virus corona di Indonesia lebih tinggi karena jumlah kasus dan tes pemeriksaan yang rendah.
“Pengujian sangat rendah dari jumlah tes per juta dibandingkan negara lain. Yang terdekat adalah Filipina, tapi Filipina memiliki sekitar tiga kali lebih banyak jumlah tes per juta. Lalu, dibanding Vietnam, tidak ada satu orang pun yang meninggal di Vietnam,” papar Ralph saat diskusi virtual di BNPB, Selasa (2/6/2020).
Hal lain yang mempengaruhi adalah kebijakan lockdown yang dilakukan Indonesia tidak seperti negara-negara lain. Seperti, Manila di Filipina mengunci pulau utama mereka secara efektif. (HMP)
Discussion about this post