Daily News|Jakarta –Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso membeberkan alasan utama investor asing minggat dari pasar modal dalam negeri. Yakni, saat pandemi covid-19 masuk pertama kali ke RI pada awal Maret lalu.
Meski fenomena serupa terjadi di berbagai negara, namun Wimboh mengungkapkan bahwa sentimen negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih buruk dari negara-negara yang memiliki produk lindung nilai (hedging).
Wimboh menyebut pihaknya menerima kritikan dari investor asing terkait tak lengkapnya perlindungan di pasar modal dalam negeri. Karena tidak merasa mendapatkan proteksi yang cukup, maka saat virus corona masuk RI, terjadi penjualan secara besar-besaran.
“Investor asing merasa tidak aman dan sentimen negatif muncul dan akhirnya di-sell off (jual),” imbuhnya pada diskusi daring IDX bertajuk Perkembangan Ekonomi Terkini dan Ketahanan Sektor Keuangan pada Senin (19/10).
“Investor asing kalau ada sentimen negatif strateginya pasti sell off, terutama nilai tukar. Ini adalah tantangan bersama,” terang Wimboh.
Oleh karena itu, ia menilai penting bagi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk memastikan ke depannya kebijakan yang dikeluarkan bersifat counter cyclical atau kebijakan yang menjaga kestabilan ekonomi.
Tak hanya melindungi investor, Wimboh juga menilai perusahaan atau pelaku usaha harus dilindungi. Ia tidak ingin kejadian pada Maret-April lalu kembali terulang.
Sebagai informasi, indeks sempat terjun bebas ke level 3.911 pada Maret lalu dari posisi pembukaan awal tahun, yakni 6.299.
“Luar biasa, yang tadinya 6.300 turun sangat drastis, sentimen negatif yang punya implikasi ke seluruh kepercayaan masyarakat,” jelasnya.
Pun begitu, ia menyebut OJK mengklaim cukup sigap dalam mengeluarkan kebijakan fundamental yang menurutnya berhasil membawa indeks keluar dari keterpurukan tersebut.
Kebijakan yang dimaksud adalah auto reject 7 persen dan relaksasi perusahaan untuk melakukan pembelian kembali (buy back) tanpa harus melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Saat ini, Wimboh mengklaim indeks terpantau perlahan mulai bangkit, meski belum berhasil ke level normalnya di level 6.000. Namun, dia optimistis IHSG akan bergerak menuju fase pemulihan.
IHSG pada hari ini, Senin (19/10), terpantau bergerak di level 5.100-an atau cenderung menguat dari perdagangan pekan lalu. IHSG dibuka tadi pagi di posisi 5.116 dan sempat menyentuh level tertingginya di 5.128. (DJP)
Discussion about this post