Daily News|Jakarta – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan investasi sebesar Rp474,9 triliun sempat mangkrak, kini berhasil direalisasikan. Jumlah itu setara dengan 67,1 persen dari total investasi mangkrak sebanyak Rp708 triliun.
“Investasi mangkrak ini, kami sudah selesaikan 67,1 persen atau Rp474,9 triliun,” ujar kepada BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara West Java Investment Summit 2020, Senin (16/11).
Realisasi investasi itulah yang membuat kinerja Penanaman Modal Asing (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia tidak jatuh dalam di tengah pandemi covid-19.
Padahal, berdasarkan survei dari beberapa lembaga internasional, hampir semua negara mengalami penurunan FDI di kisaran 30 persen-40 persen.
Data BKPM mencatat realisasi PMA periode Januari-September 2020 sebesar Rp301,7 triliun atau turun 5,1 persen secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp317,8 triliun. Jumlah PMA setara 49,3 persen dari total investasi.
“Saya ingin menyampaikan juga bahwa FDI yang turun tidak lebih dari 10 persen, itu karena kita memiliki cadangan investasi mangkrak Rp708 triliun dan sudah diselesaikan 67,1 persen atau Rp474,9 triliun,” ucapnya.
Ia mengatakan penyebab investasi mangkrak ada tiga. Pertama, ego sektoral antar kementerian dan lembaga (k/l). Kedua, aturan yang tumpang tindih antara pemerintah pusat dan daerah. Ketiga, persoalan tanah.
“Saya jujur mengatakan dalam bahasa saya itu ada pemain-pemain yang dapat dirasakan, tapi tidak bisa dipegang,” tutur Bahlil.
Ke depan, ia meyakini realisasi investasi dapat dipercepat setelah disahkannya Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Pasalnya, ia menyebut aturan tersebut mampu menguraikan 3 masalah utama investasi tadi.
“Karena pengusaha hanya butuh 4 hal, kecepatan, transparansi, efisiensi, dan butuh kemudahan. Kalau 4 ini mampu, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa melakukan dengan baik, saya yakinkan Indonesia menuju babak baru, akan memenangkan kompetisi investasi dan khususnya di Asia Tenggara dan global pada umumnya,” tegasnya.
Hingga kuartal III 2020, realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp611,6 triliun hingga kuartal III 2020. Realisasi tersebut mencapai 74,8 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp817,2 triliun.
Jumlah investasi pada periode Januari-September 2020 naik 1,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp601,3 triliun.
Rinciannya, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp309,9 triliun atau 50,7 persen dari total investasi. Selanjutnya, PMA sebesar Rp301,7 triliun atau 49,3 persen dari total investasi. (DJP)
Discussion about this post