Daily News|Jakarta – Harga minyak mentah dunia jatuh lebih dari dua persen dipicu oleh penyebaran wabah Virus Corona dari Wuhan, China.
Mengutip Antara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret turun US$1,35 atau 2,2 persen menjadi US$60,69 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret melemah US$1,40 atau 2,5 persen ke level US$54,19 per barel.
Penyebaran penyakit mematikan itu membuat masyarakat China membatasi perjalanannya. Padahal, China merupakan konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia, sehingga pemangkasan permintaan China akan mempengaruhi permintaan minyak mentah global. Pasar pun khawatir Virus Corona akan menyebar lebih jauh ke negara-negara lain.
Analis Price Futures Group di Chicago Phil Flynn mengamini jika Virus Corona menjadi penekan harga minyak mentah.
“Ini semua tentang Virus Corona dan kami tidak mendapatkan tanda-tanda bahwa semuanya menjadi lebih baik,” katanya.
Sementara otoritas kesehatan khawatir tingkat infeksi meningkat selama liburan Tahun Baru Imlek lantaran jutaan orang China bepergian pada perayaan tersebut.
Berbanding terbalik dengan ancaman berkurangnya permintaan, sisi suplai justru bertambah. Data perhitungan rig AS terbaru menyebutkan potensi tambahan pasokan dari produsen minyak mentah dunia.
Pasalnya, perusahaan energi menambahkan rig minyak untuk minggu kedua. Serupa, AS menyebut persediaan bensin bertambah sehingga tembus rekor. Sementara data OPEC menyebut persediaan minyak dunia melebihi kebutuhan lebih dari lima tahun.
“Sulit untuk mendapatkan pasar minyak mentah yang konstruktif sebelum terjadi penurunan persediaan dunia,” kata Presiden Lipow Oil Associates Andy Lipow. (HMP)
Discussion about this post