Daily News Indonesia – Langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk pengadaan daging sapi bagi masyarakat Jakarta dinilai tepat.
Hal ini tak lepas dari kualitas daging sapi NTT yang tidak kalah dengan daging kuar negeri. Kerjasama yang diinisiasi oleh dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni yakni PD Dharma Jaya dengan PT Flobamor.
Tokoh muda NTT Friederich Batari mengakui keputusan dua Pemerintah ini sangat tepat, karena memang sapi dari NTT sangat berkualitas.
“Saya menyambut baik kerjasama antar daerah apalagi NTT, sehingga diharapkan bagi peternak tahun-tahun ke depan makin meningkat,” kata Friederich Batari dalam wawancara khusus dengan KBA News, Jumat 29 Oktober 2021.
Berikut wawancara khusus KBA News dengan Friederich Batari terkait kerjasama Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov NTT dalam pengadaan daging sapi:
KBA News:
Sebagai tokoh mudah NTT menanggapi langkah kerjasama antara Pemprov DKI dan NTT untuk pengadaan daging sapi bagi masyarakat Jakarta bagaiman?
Friederich Batari:
Saya menyambut baik kerjasama antar daerah, apalagi NTT dulu memang terkenal sebagai primadona komuditas terutama peternakan sapi, kerbau dan yang lain. Memang sudah sepantasnya sehingga NTT kembali selain pada kondisi rilnya untuk meningkatkan produktivitas peternakan, sehingga diharapkan bagi peternak tahun-tahun ke depan makin meningkat.
Saya menyambut baik langkah Pemerintah Pemprov DKI Jakarta yang bekerja sama. Mestinya kedepan itu kerjasama antar daerah harus ditingkatkan lagi, ketimbang kita mengimpor daging sapi dari luar negeri.
KBA News:
Kualitas sapi di NTT diakui sangat bagus dari luar negeri, baiknya Pemprov NTT lakukan langkah apa untuk mempertahankan kualitas itu?
Friederich Batari:
Memang Pemprov NTT terutama dinas terkait yang berurusan dengan peternakan, saya sadar betul bahwa disana itu masih tradisional, nah jadi sangat perlu memang pelatihan-pelatihan termasuk juga soal bagaimana pengolahan pakan, supaya ketersediaan sumber gizi bagi peternak ke depan makin baik dan kualitas tetap terjamin.
KBA News:
Apakah ini bagian dari cara Pemprov NTT dan DKI meningkatkan ekonomi peternak, atau sebatas bisnis kalangan atas saja?
Friederich Batari:
Saya melihat ini pasti akan berdampak pada ekonomi masyarakat terutama bagi peternak, dan juga para distributor sehingga kebutuhan daging bagi masyarakat DKI bisa disuplai dari daerah NTT ini.
Jadi saya tidak melihat bisnis elit, ini justeru pilihan yang pro rakyat, artinya berpihak pada keunggulan-keunggulan daerah.
Hal-hal seperti ini ke depan Pemerintah harus lebih jelih dan saya dukung kerjasama seperti ini, saya tidak melihat bentuk bisnis elitis justeru memang bentuk bagaimana Pemerintah NTT mempromosikan dan mendorong sebenarnya agar lebih berkualitas, produktif dan lainnya.
JBA News:
Ini masih sebatas NTT dan Jakarta, apa masukan Abang agar daging sapi di NTT ini lebih menjangkau atau membuka jaringan ke daerah lain di Indonesia ?
Friederich Batari:
Sebenarnya lahan NTT yang relatif masih luas, memang topografi itu memang terutama di Sumba, di Timur itu Sabana yah, memang dari dulu hibetnya itu peternakan, karena itu Pemprov NTT tetap menjaga produktivitas ternak, caranya adalah selain melatih peternak tapi juga tingkat pengetahuan penyediaan cara pengolahan pakan dan lain sebagainya harus ditingkatkan.
Sehingga kita NTT harus menjaga, ini satu bentuk apresiasi Pemprov DKI dan bisa juga akan membuka bagi daerah lain untuk memberi perhatian, jadi kalau ini ke depan makin terjamin kualitasnya saya kira akan dilihat bukan saja NTT dan DKI Jakarta, bahkan luar negeri bisa mendatangkan sapi dari NTT misalnya. (RBA)RBA
Discussion about this post