Daily News Indonesia – Digusur Ahok, dibangun Anies. Begitulah gambaran singkatnya. Tak semata menata atau membangun, tapi memeratakan keberpihakan, keadilan, dan berbagi ruang.
Dalam berbagai kesempatan, prinsip ini digaungkan Anies tentang pentingnya memiliki keberpihakan dan mewujudkan keadilan dalam bidang permukiman warga.
Bahwa setiap warga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan ruang atau hunian memadai untuk kehidupannya yang lebih baik.
Saat meresmikan pembangunan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis, 7 Oktober 2021 kemarin, Anies kembali mempertegas prinsip itu dalam sambutannya.
“Kota ini milik semua, bukan hanya yang memiliki uang. Siapa saja warga Jakarta berhak punya tempat tinggal yang layak. Harus. Tapi dikerjakan dengan cara yang benar,” ucap Anies.
Lima tahun lebih, eks warga Bukit Duri menanti penuh penderitaan, sejak rumah-rumah mereka digusur akibat kebijakan Ahok yang kala itu menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Namun kini, waktunya bagi mereka memulai lembaran baru kehidupan penuh suka cita. Persis 5 tahun 1 bulan, Anies mewujudkan keinginannya untuk memiliki hunian yang layak dan memadahi.
Dibangun untuk 75 kepala keluarga eks warga Bukit Duri, Jakarta Selatan yang terdampak penggusuran pada 26 September 2016 silam, Kampung Susun Produktif akan dilengkapi bermacam fasilitas.
Terdiri dari 2 blok bangunan, 5 lantai, dan 79 unit hunian, dengan tipe unit hunian mezanin seluas 36 meter, masing-masing unit Kampung Susun Produktif difasilitasi 2 kamar tidur, kamar mandi, ruang keluarga, ruang belajar, dapur, serta ruang tumbuh/ruang UMKM.
Fasilitas yang melekat dikawasan, diantaranya musala, ruang ramah anak, area pengembangan dan kebun, taman bermain, kafe kebun, ruang usaha atau ruang serba guna PKL, trotoar, serta area parkir.
“Sebuah janji, alhamdulillah hari ini mulai kami lunasi dan tunaikan sebaik-baiknya. Kita semua bersyukur persis lima tahun satu bulan, kelebihan beberapa hari saja, dari peristiwa akhir September 2016,” sebut Anies.
Anies memang tak menyinggung nama Ahok dalam sambutannya. Namun peristiwa yang dimaksud tahun itu terkait langkah Pemprov DKI Jakarta menggusur rumah-rumah warga Bukit Duri, yang terletak di bantaran Kali Ciliwung.
Peristiwa yang tak akan dilupakan dan terlupkan warga Bukit Duri. Kala rumah-rumah yang sudah mereka huni puluhan tahun dikepung eksavator dan merobohkannya tanpa henti atasnama normalisasi Bantaran Kali Ciliwung.
Sebebuah peristiwa, yang disebut Pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Jaya Suprana sebagai hari penggusuran secara sempurna melanggar hukum yang dilakukan Pemrov Jakarta era pemerintahan Ahok.
“Syukur alhamdullilah bahwa pada hari Kamis tanggal 7 Oktober 2021 warga Bukit Duri menerima anugerah Yang Maha Kasih berupa peletakan batu pertama pembangunan Kampung Susun Produktif Cakung,” demikian kata Jaya Suprana, dikutip, Sabtu, 09 Oktober 2021.
Faktanya, jargon ‘Maju Kotanya Bahagia Warganya’ tak hanya sekadar slogan kampanye belaka untuk memenagkan hati warga Jakarta. Tapi diwujudkan dalam setiap langkah dan kebijakan Anies sejauh ia memimpin Ibu Kota.
Anies juga membuktikan, bahwa sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab serta sila Keadilan Sosial untuk Seluruh Rakyat Indonesia bukan sekedar dihafal untuk diucapkan. Namun itu benar-benar diwujudkan menjadi kenyataan di Cakung hingga Kampung Akurium. (Hasbi)
Discussion about this post