Daily News|Jakarta – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membeberkan sejumlah syarat bagi calon presiden (capres) yang akan diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di 2024.
Menurut Airlangga, KIB mencari sosok yang tak teridentifikasi dengan politik aliran dan siap melanjutkan program ibu kota negara (IKN).
“Itu salah satu hal yang didorong. Karena politik aliran tidak bisa dilepaskan dari tentunya yang super kiri dan super kanan. Ekstrem. Kita tidak cari yang ekstrem,” kata Airlangga dalam acara Blak-blakan detikcom, dikutip Rabu (8/6).
Selain politik aliran, Airlangga juga menyebut calon harus siap melanjutkan pembangunan pemerintah, termasuk program IKN. Sebab, kata dia, IKN wajib dijalankan karena telah memiliki undang-undang.
“Ya tentu program itu kan IKN itu sudah undang-undang. Dan undang-undang sudah kesepakatan seluruh partai. Jadi seluruh undang-undang itu harus dijalankan karena sumpahnya ke depan pemerintah kan menjalankan undang-undang dasar plus undang-undang,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan calon perlu menyelesaikan tantangan 5C yang kini tengah difokuskan KIB. Tantangan 5C antara lain pandemi Covid-19, konflik internasional dan antar masyarakat (conflict), perubahan iklim (climate change), harga komoditas (commodity price), dan biaya hidup (cost of living).
“Tantangan yang 5C ini harus selesai. Karena ini kan situasi yang tidak pernah terjadi, unprecedented sebelumnya. Sehingga tentu untuk bisa menangani persoalan ini kru-nya harus pengalaman, harus punya jam terbang tinggi,” ungkapnya.
Airlangga sebelumnya mengungkapkan KIB sudah mengantongi nama capres yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang. Ia mengisyaratkan calon tersebut hanya akan ada satu, seperti halnya penulis buku. Meski begitu, ia belum mau mengumumkan siapa nama tersebut.
“Calon sudah ada, cuman kita belum umumkan,” kata Airlangga dalam kesempatan yang sama. (DJP)
Discussion about this post