Daily News|Jakarta – Daniel Dhakidae meninggal dunia pada usia 76 tahun. Semasa hidup, Daniel Dhakidae dikenal sebagai ilmuwan sosial terkemuka di Indonesia.
“Requiescat In Pace Bung Daniel Dhakidae. Persahabatan intelektual kita tak pernah berakhir. Terima kasih semua karya intelektualmu Bung, juga canda tawa dan kegigihanmu kala berdebat. Salam demokrasi, kami berkeras menjaga demokrasi, mendemokratisasikan demokrasi,” cuit juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, lewat akun Twitternya, Selasa (6/4/2021).
Dia menyampaikan kabar duka bahwa Daniel sempat mengalami serangan jantung, di rumahnya, sekitar pukul 03.00 WIB. Dia dilarikan ke rumah sakit. Daniel Dhakidae meninggal dunia di Rumah Sakit MMC Kuningan, Jakarta pukul 07.24 WIB tadi.
Mengutip kabar dari Helena Jenny Rewos yang disampaikan Fadjroel, jenazah Daniel Dhakidae disemayamkan di rumah duka RS Gatot Soebroto, Jakarta.
Mengutip situs Prisma (prismajurnal), Daniel lahir di Toto-Wolawae, Ngada, Flores, pada 22 Agustus 1945. Dia meraih gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara dari Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (1975) dan Master of Arts bidang Ilmu Politik dari Cornell University (1987). Dia meraih gelar PhD di bidang pemerintahan dari Department of Government, Cornell University, Ithaca, New York (1991).
Disertasinya yang bertajuk ‘The State, the Rise of Capital, and the Fall of Political Journalism, Political Economy of Indonesian News Industry’ mendapat penghargaan the Lauriston Sharp Prize dari Southeast Asian Program Cornell Univeresity karena memberikan sumbangan luar biasa bagi perkembangan ilmu.
Daniel pernah menjadi Kepala Penelitian Pengembangan (Litbang) Kompas sejak 1994 sampai 2006, menjadi redaktur majalah Prisma (1976), Ketua Dewan Redaksi Prisma (1979-1984), serta Wakil Direktur Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) pada 1982-1984. (DJP)
Discussion about this post