Daily News|Jajarta – Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK), Lili Pintauli Siregar mengkritisi kinerja KPK terkait operasi tangkap tangan atau OTT.
Menurut dia, OTT dilakukan terus menerus tetapi tidak menyentuh kasus yang sangat merugikan keuangan negara. Sehingga perlu ada mekanisme baru.
”OTT terus menerus, tetapi nilai OTT dan pengeluaran yang besar itu tidak nyambung,” ujar Lili saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Namun Lili tetap mengapresiasi kinerja KPK yang ada saat ini, khsusinya mengenai pencegahan sudah sangat berjalan. Misalnya di daerah Tangerang Selatan, masyarakat sudah mulai terjun langsung mencegah korupsi.
“Ada yang sudah dibangun dengan KPK di wilayah kami Tangsel, sudah sampai ada perempuan antikorupsi. Itu sudah berjalan,” imbuh Lili.
Sayangnya, di mata Lili, kinerja para pimpinan KPK yang ada saat ini dianggap belum maksimal pada suatu kasus.
Menurut mantan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dua periode itu, saat ini para pimpinan KPK tidak terjun langsung ke tingkat bawah. Mulai dari penyidikan dan penyelidikan di satu kasus.
”Bolehkan pimpinan turun ke bawah, mulai tingkat penyidikan, penyelidikan, saya ingin melihat itu. Saya ingin melihat turun ke bawah harus tanpa melalui deputi,” demikian kata Lili Pintauli Siregar, Capim KPK.