Daily News – Setelah sempat menguasai sebagian besar wilayah di Irak, kemudian berekspansi ke Suriah, Islamic State of Iraq and Syiria atau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kelompok teroris internasional pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi mengalami banyak kekalahan.
Di Irak, satu persatu wilayah yang dikuasai dapat direbut pasukan Irak dengan bantuan pasukan NATO, pimpinan Amerika Serikat. Di Suriah, para milisi ISIS juga kocar-kacir. ISIS pun, seperti tak punya gigi lagi. Pimpinannya, Abu Bakr al-Baghdadi menghilang dari peredaran.
Banyak spekulasi liar berkembang soal keberadaan bos ISIS tersebut. Ada yang menyatakan, Abu Bakr al-Baghdadi sembunyi di satu wilayah di Irak. Tapi ada yang menyebut, mungkin bos ISIS itu telah tewas. Tapi kemudian dunia dikejutkan dengan kemunculan bos ISIS. Pemimpin ISIS ini rupanya masih bernafas.
Kemunculan Abu Bakr al-Baghdadi terlacak lewat sebuah rekaman video. Dalam rekaman video itu, seperti biasa si bos kelompok teroris dunia ini kembali melontarkan ancaman. Ia menyerukan pada para milisi ISIS yang masih tersisa, untuk membebaskan kaum wanita ISIS yang dipenjara di Irak dan Suriah dengan segala cara.
Rekaman video bos ISIS ini dipublikasikan oleh Al Furqan, jaringan media kampanye milik ISIS. “Masalah terburuk dan terpenting, penjara, penjara, oh tentara kekhalifan. Saudara dan saudaraimu, lakukan yang terbaik untuk membebaskan mereka dan merobohkan tembok yang membatasi mereka. Jangan ragu membayar tebusan jika anda tidak bisa membebaskan mereka dengan paksa, dan serang jagal mereka seperti penyelidik dan hakim dan.. agresor,”begitu bunyi seruan Baghdadi untuk para pengikutnya.
Selama ini, propaganda ISIS tentang negara khilafah telah memikat ribuan orang datang ke Suriah dan Irak dan bergabung dengan kelompok teror pimpinan Baghdadi tersebut. Mereka rela meninggalkan keluarga dan pekerjaan demi bergabung dengan ISIS.
Kelompok ISIS dengan cepat membesar jadi kelompok teror yang menakutkan. Mereka pun sempat mencaplok sebagian wilayah Irak dan Suriah. Meski sekarang kelompok bentukan Baghdadi ini mulai tercerai berai akibat kalah dalam banyak pertempuran di Irak dan Suriah.
Di Irak, satu persatu wilayah yang dulu sempat dikuasai ISIS kembali dapat direbut tentara pemerintah Irak. Pun, di Suriah. ISIS juga terdesak. Seiring dapat direbutnya wilayah ISIS, terkuak fakta mengejutkan tentang kehidupan para petinggi ISIS yang selama ini jarang diketahui banyak orang.
Saat pasukan Kurdi berhasil mengusir ISIS dari wilayah Manbij, Suriah, mereka menemukan sebuah rumah mewah. Rumah ini diduga dulunya jadi tempat tinggal bos ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. Rumah itu saat ditemukan dalam keadaan kosong. Tapi yang mengejutkan rumah tersebut sangat mewah. Rumah dilengkapi kolam renang.
Bahkan ada kebun binatang pribadi di halaman rumah. Penemuan rumah mewah bos ISIS tersebut semakin membuka kedok kelompok teroris tersebut. Di saat para milisinya bertempur habis-habisan mempertaruhkan nyawa, pemimpin ISIS hidup senang bermewah-mewah.
Siapa sebenarnya Abu Bakar Al Baghdadi, bos ISIS itu?
Ketika ISIS mulai menggeliat, muncul bocoran dokumen-dokumen rahasia National Security Agent (NSA) yang dibocorkan Edward Snowden, mantan kontraktor keamanan dari lembaga tersebut. Dalam dokumen NSA yang dibocorkan Snowden, terungkap operasi yang diberi sandi “The Hornet Nest”. Snowden membeberkan, dalam operasi tersebut, beberapa negara terlibat yakni Amerika Serikat, Inggris dan Israel. Tiga negara tersebut dianggap bertanggungjawab dalam pembentukan ISIS.
Teori konspirasi pun berkembang bahwa ISIS adalah hasil racikan dari tiga negara tersebut. Dan sosok Baghdadi pun dikaitkan dengan dinas intelijen Israel, Mossad. Baghdadi dituding orang didikan intelijen Israel. Dia yang sengaja dipasang untuk memimpin organisasi teroris tersebut.
Pendek kata, Baghdadi bagian dari proyek operasi intelijen The Hornet Nest, ayah sarang lebah. Dan ISIS adalah sarang lebah tersebut. Sarang yang menarik para ekstremis dari seluruh dunia untuk berkumpul dan berhimpun di dalam ISIS.
Bahkan ada yang menduga Baghdadi yang bernama asli Ibrahim Awad al-Badri itu sebenarnya adalah intel Israel. Ia sebenarnya bernama Simon Eliot, seorang Yahudi Israel. Maka bagi para penganut teori konspirasi, sulitnya Amerika dan sekutunya menangkap pemimpin ISIS ini sebenarnya jawaban dari misteri keberadaan bos ISIS tersebut. Karena Al Baghdadi tak lain adalah bagian dari operasi sarang lebah yang dirancang Amerika bersama Inggris dan Israel.
Ya, yang namanya teori konspirasi, bisa benar bisa salah. Tapi yang pasti hingga kini keberadaan bos ISIS tetap jadi misteri. (SPY)
Discussion about this post